Bupati Kuningan Marah, Lihat Sungai Penuh Sampah

Sabtu 08-10-2016,08:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KUNINGAN - Warga di Desa Cikahuripan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, tampaknya masih suka membuang sampah ke aliran sungai. Hal itu terlihat dari sungainya yang dipenuhi sampah rumah tangga dan lainnya. Alhasil bantaran sungai kumuh dan kotor akibat banyaknya sampah yang dibuang warga ke sungai. Kondisi ini menjadi perhatian Bupati Kuningan Acep Purnama yang melakukan kunjungan ke desa tersebut, Jumat (7/10). Bupati yang dikenal enggan protokler itu begitu “terkesima” melihat badan sungai di desa tersebut dipenuhi sampah. Karena itu, dia langsung memanggil Kades Cikahuripan Caswadi dan Pjs Camat Maleber Tasjuna. Kepada kedua orang itu, Acep menunjuk tumpukkan sampah di dasar sungai. “Waduh pak, itu sungai penuh dengan sampah. Seharusnya warga tidak membuang sampah ke sungai. Harus dipikirkan Pak Kuwu bagaiaman solusi mengatasi sampah masyarakat. Mungkin desa harus menyediakan lahan untuk tempat pembuangan sampah akhir,” ujar bupati seraya tangannya menujuk aliran sungai. Bupati meminta kepada kades untuk segera membersihkan sampah, dan melarang warga membuang sampah ke sungai. Jika perlu, sepanjang bantaran sungai dipasang pagar kawat agar warga tidak membuat membuang barang apapun ke sungai. “Saya minta ke pak kades untuk menggerakkan program kali bersih atau prokasih. Manfaatnya nanti bukan saya, melainkan bagi warga sendiri. Di mana kesehatan dan lingkungan akan terjaga, jika sungai dalam kondisi bersih dan tidak ada sampah,” tegas bupati dengan nada kesal. Acep sendiri cukup lama melihat kondisi sungai yang membelah Desa Cikahuripan. Dia geleng-geleng kepala menyaksikan berbagai jenis barang bekas ada di bantaran sungai. Padahal sungai itu berada tepat di samping pemukiman warga. Dia berharap, warga dan pemdes setempat bisa lebih menjaga lingkungannya supaya terhindar dari bibit penyakit. “Soal sampah yang banyak dibuang ke sungai, jangan dibiarkan. Sebab lama-kelamaan aliran sungai akan mampat. Kemudian bibit penyakit muncul. Ini akan merugikan masyarakat itu sendiri. Saya sarankan agar pemdes melarang warga membuang sampah ke sungai. Tidak baik kebiasaan seperti itu dipertahankan,” sarannya. Mendengar instruksi bupati, Kades Cikahuripan Caswadi dan Pjs Camat Maleber Tasjuna hanya mengangguk-anggukan kepala. Tasjuna kemudian terlihat berbicara dengan Caswadi menyangkut rencana kegiatan prokasih. “Siap pak. Nanti kami bersama warga akan membersihkan sungai. Dan kami juga akan memasang papan larangan membuang sampah di sepanjang sungai. Selain itu, kami akan mencari lahan untuk TPSA. Selama ini warga di sini kesulitan membuang sampah, karena tidak ada lahan dan petugas pengangkut sampahnya pak,” terang Caswadi di hadapan bupati. Dalam kesempatan itu, bupati juga menunjukkan rasa kecewanya karena beberapa kali melintas di jembatan Cilengkrang, Kramatmulya, ternyata belum dipasang pagar kawat untuk menghindari warga membuang sampah ke sungai. Padahal intsruksi pemasangan pagar kawat sudah dilakukannya sejak beberapa bulan lalu. “Agak kecewa saja karena di jembatan Cilengkrang belum dipasang pagar kawat. Seharusnya sudah dipasang. Saya tidak tahu kenapa belum dipasang. Jembatan yang sudah dipasang pagar kawat itu seperti di Mandirancan. Silakan cek ke Mandirancan,” sebut dia. (ags)

Tags :
Kategori :

Terkait