Masyarakat Makin Susah Cari Premium di SPBU

Minggu 09-10-2016,07:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA - Beberapa pekan terakhir ini, masyarakat mengeluh sulit mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Sebab di sejumlah SPBU stok premium seperti dikurangi. Seperti yang terpantau di jalur Cigasong-Sindangwangi, terdapat tiga SPBU dan hanya dua SPBU yang masih menyediakan pompa premium. Itupun jumlahnya hanya satu pompa khusus kendaraan roda dua dan satu pompa untuk kendaraan roda empat. Bahkan di salah satu SPBU sama sekali sudah tidak menyediakan pompa premium. Yang lebih banyak pompanya saat ini untuk bensin jenis pertalite yang memiliki kandungan oktan 90, dan jenis pertamax dengan oktan 92. Padahal sebelumnya pompa bensin jenis premium dengan oktan 88 biasanya paling banyak mesin pompanya. Kondisi itu dikeluhkan Fadilah. Dia megaku kaget ketika hendak mengisi bensin di SPBU langganan dekat rumahnya tidak disediakan lagi mesin pompa yang melayani penjualan premium. Sehingga terpaksa dia mengisi bensin jenis pertalite, karena jarum indikator bensin di motornya sudah menyentuh garis merah. Meskipun bensin jenis nonpremium memiliki harga yang tidak begitu jauh, namun bagi pekerja lapangan seperti dirinya yang sudah terbiasa memakai premium sedikit banyak bisa mempengaruhi jarak tempuh dan durasi waktu mengisi bensin. “Kalau untung ruginya sih tidak seberapa, paling beda Rp500 per liter. Tapi yang jadi pengaruh dari jarak tempuhnya. Perasaan biasanya ngisi bensin motor Rp20 ribu kepake buat tiga hari, tapi sekarang karena diisi selain premium jadi was-was takut kehabisan di jalan. Jadi langsung ngisi lagi keesokan harinya pas pulang kerja,” ujarnya, Sabtu (8/10). Warga lainnya Maman mengaku tidak ada masalah ketika diminta mengonsumsi bensin jenis premium maupun nonpremium. Sebab meskipun aktivitasnya bekerja di lapangan, namun dia lebih peduli waktu. Artinya ketika mengisi bensin di SPBU, dia lebih memilih mengisi bensin yang antreannya tidak panjang. Misalnya jika melihat mesin pompa bensin premium antreannya panjang, dia memilih mengisi bensin jenis lain yang operatornya melayani pembeli yang tidak mengantre. Sehingga kadang sepeda motornya pernah diisi segala jenis BBM jenis bensin. “Buat saya sih pertimbangan kalau ngisi bensin adalah yang antreannya tidak panjang. Kalau ngejer selisih cuma gope (Rp500, red) tapi antreannya panjang kan sama aja buang waktu. Mending isi jenis bensin yang lainnya saja biar cepat,” imbuhnya. (azs)    

Tags :
Kategori :

Terkait