Rintangan Terjal Kebangkitan Oranje

Senin 10-10-2016,09:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

AMSTERDAM – Juni 2015, Danny Blind yang ditunjuk menjadi pelatih baru Timnas Belanda menggantikan Guus Hiddink mendapat tugas yang sangat berat. Sebab, dia harus membawa Belanda lolos ke putaran final Euro Prancis. Alih-alih meloloskan Belanda, Blind ”sukses” menuai kritikan dari publik Kincir Angin karena tiga kekalahan membuat mereka harus puas berada di peringkat keempat, dan hanya melihat Islandia, Republik Ceko, dan Turki berselebrasi merayakan lolosnya mereka ke Prancis. Fans Belanda pun sempat mendesak KNVB (Federasi Sepak Bola Belanda) untuk mendepak Blind. Namun, Direktur KNVB, Bert van Oostveen, menjamin kursi Blind tetap aman. ”Ketika prosesnya sejak awal sudah salah, semuanya pun salah. Karena itu, kami masih melihat ingin proses yang diperlihatkan oleh Danny Blind,” kata Van Oostveen kepada NOS Oktober tahun lalu. Blind pun membayar kepercayaan Oostveen. Dengan mengandalkan ledakan tenaga muda, Belanda membuka dua laga awal degan sukses. Setelah bermain imbang 1-1 kontra Swedia (7/9), skuad berjuluk Oranje tersebut menggebuk Belarusia 4-1 (8/10). Empat poin ini langsung membuat Belanda memuncaki klasemen sementara Grup A. Nah, dinihari nanti WIB, momen kebangkitan Belanda itu bakal mendapat ujian terjal ketika mereka harus menjamu Prancis di Amsterdam Arena. Skuad Les Bleus, julukan Prancis, juga datang dengan statistik performa yang sama dengan tuan rumah. Selain sekali menang, dan sekali seri, di laga kedua mereka juga menghancurkan Bulgaria dengan skor 4-1. Konfidensi ini tentu membuat Belanda khawatir. Sebab, dalam sejarah pertemuan, Belanda tengah lesu dengan selalu kalah sepanjang dua tahun terakhir. Jangan lupa, Amsterdam Arena saat ini bukan lagi tempat yang ramah bagi Belanda. Dua pertandingan kualifikasi Euro, plus satu laga persahabatan di markas Ajax Amsterdam tersebut sukses menyakiti hati masyarakat Negeri Tulip dengan berakhir kalah. Apalagi, skuad Belanda saat ini mengalami reduksi yang cukup signifikan. Itu setelah wakil kapten sekaligus pemain paling senior, Wesley Sneijder, terancam  hanya menjadi penonton di bangku penonton. Gelandang Galatasaray berusia 32 tahun tersebut mengalami cedera hamstring sehingga harus digantikan di menit 46. Tanpa Sneijder, Belanda tidak hanya kehilangan sosok leader. Namun juga konduktor permainan tim. Kepusingan Blind makin bertambah karena Jasper Cillessen juga harus menepi karena engkelnya cedera saat sesi latihan. Sadar bahwa timnya saat ini mendapat handicap, Blind tetap percaya diri dengan mengatakan skuadnya bakal mengamankan tiga angka. ”Sebab, aku percaya, Prancis memiliki kelemahan,” ujarnya dalam konferensi pers tadi malam (9/10) sebagaimana diberitakan oleh fcupdate.nl. Eks Direktur Teknik Ajax Amsterdam tersebut mengaku telah mengantongi celah yang bisa dieksplorasi Belanda. Kelemahan yang dimaksud trainer 55 tahun itu adalah lini tengah Prancis yang juga sedang tak seimbang. Itu setelah arsitek Prancis Didier Deschamps mengritik performa Paul Pogba. Sebagai tandem Blaise Matuidi di posisi holding midfielder, Pogba cenderung sering meninggalkan posnya sehingga terdapat lubang di lini tengah. Tak pelak, Deschamps pun mengritik keras pemain termahal dunia dari Manchester United tersebut. ”Paul seharusnya bisa tampil lebih baik lagi,” keluh Deschamps dikutip dari AS. ”Dia sudah mendapat tanggung jawab di pertahanan. Dia seharusnya lebih kreatif dalam menyikapinya jika itu memang bukan posisi idealnya,” ucap eks pelatih Juventus dan Olympique Marseille tersebut. Celah inilah yang bakal dipakai oleh Blind dalam mengobrak-abrik Prancis. Formasi 4-5-1, 5-3-2, maupun 4-3-3 pun telah disiapkan berkenaan dengan celah yang diutarakan oleh Blind. ”Aku ingin adanya ekstra gelandang atau pertahanan saat melawan Prancis nanti,” ulas Blind kembali. Gelandang Feyenoord, Tonny Vilhena pun dipanggil untuk mengisi posisi Sneijder. Dia bakal mendukung akselerasi top scorer Belanda Quincy Promes dalam mengalirkan bola menuju Vincent Janssen di garis depan. Janssen sendiri berujar bahwa dia begitu bersemangat menghadapi Prancis. Apalagi, dia baru saja mencetak gol ke gawang Belarusia. ”Aku harap bisa mengulangi capaianku,” kata Janssen kepada NOS. ”Bagi seorang striker, kebahagiannya adalah saat dia melihat namanya di papan skor,” lanjut bomber Tottenham Hotspur tersebut. Terpisah, kiper sekaligus kapten Ayam Jantan, julukan lain Prancis, Hugo Lloris menyatakan, kemenangan 3-2 yang mereka bukukan di Amsterdam Arena (26/3) tidak menjadi jaminan bahwa mereka bisa melakukannya lagi. ”Belanda saat ini tengah membangun skuad terkuatnya,” kata Lloris dilansir dari ESPN. ”Mereka dipenuhi oleh para pemain bertalentanya. Ini jelas bakal menjadi sepak bola dengan level tinggi,” ujar rekan setim Janssen di Hotspur. Bek kanan Bacary Sagna harus meninggalkan skuad Prancis karena menderita hamstring. Dia bakal digantikan pemain debutan Sebastien Corchia asal Lille. (apu)

Tags :
Kategori :

Terkait