Protes Terkait Berita Proposal THR
KUNINGAN – Pemberitaan Radar edisi Rabu (8/8) menyangkut pengajuan THR dari wartawan mingguan, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan Organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang menumpuk di kantor perusahaan swasta dan pemerintah, diprotes oleh sejumlah pihak yang mengaku wartawan mingguan dan dwi mingguan. Mereka meminta klarifikasi atas pemberitaan yang dinilai menutup rezeki menjelang Idulfitri.
Aksi puluhan massa tersebut dilakukan sekitar pukul 09.30 WIB. Lebih dari 30 orang peserta aksi mendatangi kantor Biro Radar Kuningan yang beralamat di Jalan RE Martadinata 25, Cijoho. Sebelum ke kantor Radar Kuningan, mereka berkumpul terlebih dulu di kantor bupati.
Kehadiran mereka diterima Kepala Biro Radar Kuningan, Agus Panther Sugiarto beserta wartawan Radar Kuningan lainnya. Kendati masih lelah lantaran baru saja pulang dari Jakarta untuk menerima penghargaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Agus menerima kedatangan mereka secara terbuka. Di ruang tamu kantor biro, para wartawan dipersilakan masuk dan menyampaikan aspirasinya.
Salah seorang perwakilan wartawan mingguan, Dadih Slamet Riadi mengawali penyampaian aspirasinya. Dia menanyakan latar belakang pemuatan berita yang dianggap menyudutkan para wartawan mingguan yang mengajukan proposal THR tersebut. Disusul oleh pernyataan perwakilan wartawan lainnya, Zulhisbi dan Hidayat Rusdiwa.
Agus Sugiarto memberikan jawaban terhadap aksi protes para wartawan. Pada prinsipnya ia menerima aspirasi dari mereka terkait rasa keberatannya itu. “Ini merupakan klarifikasi sekaligus hak jawab. Keberatan akan dimuat dalam terbitan selanjutnya,” bebernya.
Sedangkan Agus Mustawan yang menulis berita tersebut tidak sempat memberikan penjelasan gamblang atas berita yang ditulisnya. Sebab, pada saat itu puluhan wartawan tidak begitu memberikan keleluasan kepadanya untuk berbicara. Pembicaraan Agus kerap terpotong dan pada saat itu ketegangan pun terjadi. “Maksud berita itu bukan semua LSM dan Ormas. Tapi hanya beberapa oknum LSM dan Ormas saja,” katanya.
Beruntung terdapat beberapa aparat kepolisian dan Kodim 0615 Kuningan. Juga terdapat beberapa wartawan senior yang berusaha melerai dan mengurangi tensi ketegangan. Hingga akhirnya puluhan wartawan siap foto bersama di depan kantor Radar untuk dimuat pada edisi berikutnya. (ded)