Produksi Bawang Merah Majalengka Menurun

Senin 17-10-2016,23:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Majalengka mengaku hasil produksi bawang merah tahun ini anjlok. Hal tersebut diduga dipicu cuaca buruk yang terjadi beberapa bulan menjelang panen. Kepala Bidang Hortikultura Distankan H Toto Suhanto MP menyebutkan luas areal tanam bawang merah hingga akhir September lalu sekitar 1.860 hektare, dan hasil produksi anjlok hingga 50 persen. “Hasil panen dan produksinya variatif. Distankan membagi tiga wilayah selatan, tengah, dan utara. Jika dibandingkan tahun lalu, tahun ini hingga akhir September turun separuhnya,” jelas Toto. Panen saat ini diantaranya wilayah selatan, dari 106 hektare hanya menghasilkan rata-rata per hektare 20 ton. Berbeda tahun lalu antara 35-40 ton per hektare. Sedangkan di wilayah tengah dari luas lahan 650 hektare, produksinya rata-rata hanya 7 ton per hektare. Untuk wilayah utara seluas 1.104 hektare hanya 8 ton per hektare. “Jumlah rata-rata hasil produksi 15 ton dihitung akumulatif di semua wilayah. Artinya ada penurunan,” ujarnya. Namun pihaknya mengaku tetap optimis harga bawang merah masih stabil, mengingat masih ada sejumlah petani khususnya di wilayah tengah dan utara Majalengka kembali menanam bawang merah. Distankan mengimbau kepada petani bawang merah agar tidak melakukan pola tanam secara bersamaan. Pasalnya ketika stok melimpah otomatis harga akan jatuh. “Petani harus bisa mengatur pola tanam. Jangan sampai bersamaan tanam bawang merah, karena akan memengaruhi harga,” imbaunya. Pihaknya juga berharap kepada pemerintah agar bisa mengendalikan harga komoditas bawang serta sayuran melalui HPP. “Harga sayuran maupun bawang merah dan bawang putih sampai sekarang masih dikendalikan oleh cukong dan bandar besar,” pungkasnya. (ono)    

Tags :
Kategori :

Terkait