Kios Jadi Tempat Diskotek dan Jual Miras

Kamis 20-10-2016,10:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON- Sejumlah kios di eks Terminal Elf Dukuhsemar kini beralih fungsi. Selain menjual barang kebutuhan sehari-hari, sebagain kios hanya ramai di saat-saat tertentu saja dan menjual berbagai barang dagangan yang tidak dijual di warung lain. Ya, beberapa kios di lokasi tersebut dijajakan miras. Bahkan beberapa blok di sekitar kios pun dijadikan tempat hiburan seperti diskotek dadakan dengan fasilitas seadanya, lengkap dengan musik dan lampu disko. Hal tersebut terungkap saat petugas Satpol PP Kota Cirebon melakukan razia, Rabu (19/10). Petugas menemukan puluhan botol miras berbagai jenis dari dua kios, yakni kios milik YY dengan barang bukti 8 botol miras, dan kios milik S alias D dengan barang bukti 33 botol. Selain itu, petugas juga menemukan tempat hiburan dadakan yakni sebuah kios yang disulap menjadi tempat hiburan. Tempat itu lengkap dengan peralatan musik, monitor, dan laptop untuk memutar musik-musik tertentu. “Tempat-tempat seperti ini jadi target kita. Ada beberapa warung yang masih buka dan nekat jual miras. Mereka kucing-kucingan dengan petugas,” ujar Kabid Gakda dan PPNS Satpol PP Kota Cirebon Drs Buntoro Tirto kepada Radar. Dikatakan Buntoro, perlu penanganan serius terhadap keberadaan kios-kios bandel yang menjual miras dan tempat yang dijadikan tempat hiburan dadakan. Pihaknya puan akan berkoordinasi dengan instansi lainnya sebelum melakukan penindakan lebih jauh. “Nanti kita tanya ke dinas terkait. Mereka ini sewa atau beli. Kalau sewa bayarnya ke siapa? Kalau beli, mereka beli ke siapa? Ini yang akan kami tanyakan supaya statusnya jelas. Yang pasti kalau jual miras dan dijadikan tempat hiburan, sudah pasti kami tindak,” tegas Buntoro di sela-sela razia. Sementara itu, S, salah satu pedagang yang terjaring razia mengaku sudah dua tahun menyewa kios tersebut dengan harga Rp10 juta per tahun. “Saya sewa dari kemaren pas ada pasar darurat sampai sekarang,” tutur S. Namun S tidak menyebutkan secara jelas kepada siapa ia membayar sewa. Dia hanya mengatakan bahwa ada yang mengurus masalah sewa menyewa tersebut. “Yang bayar bukan saya, saya nempati saja,” katanya. (dri)  

Tags :
Kategori :

Terkait