Pemerintah Jamin Stok BBM
JAKARTA - Arus mudik Lebaran tahun 2012 sudah mulai terjadi sejak akhir pekan lalu. Pemerintah memprediksikan, puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran, yakni 16 dan 17 Agustus. “Diperkirakan puncaknya pada Kamis dan Jumat,\" kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Suroyo Alimoeso seusai sedang kabinet paripurna di Kantor Presiden, kemarin (13/8). Sidang kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu memang khusus kesiapan menghadapi arus mudik dan Lebaran.
Namun, menurut Suroyo mengatakan, puncak tersebut diperkirakan tidak terjadi pada angkutan laut. Sebab arus penumpang sudah mulai sejak H-15. \"Jadi mungkin yang peak itu ada di darat, kereta api, dan udara,\" katanya.
Salah satu kepadatan untuk angkutan darat, kata dia, adalah penggunaan sepeda motor dan mobil pribadi. Untuk sepeda motor diperkirakan mengalami kenaikan 6,6 persen dari jumlah tahun yang 2,3 juta pemudik.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan, pihaknya bersama kepolisian dan kementerian pekerjaan umum telah melakukan evaluasi dari pelaksanaan angkutan Lebaran tahun lalu. Misalnya terkait lonjakan penumpang, ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan angkutan lebaran, tingkat kecelakaan, dan kesiapan infrastruktur.
Selama musim mudik, lanjut dia, kemenhub membuka posko pengamatan langsung di sejumlah titik strategis. \"Ada posko di kantor kemenhub. Kita pantau dari sana ada 225 CCTV di sejumlah titik,\" kata Mangindaan.
Sementara itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, persediaan stok bahan bakar minyak (BBM) mencukupi untuk menghadapi Lebaran. Dia mencontohkan, stok premium cukup untuk 17 hari, kerosin atau minyak tanah (75 hari), solar (18 hari), dan avtur (19 hari). Kemudian untuk elpjii, stok cukup untuk 17,5 hari. Untuk listrik, Jero mengatakan, kapasitas terpasang sudah siap untuk 24 ribu megawatt. \"Beban puncak diperkirakan 19.400 megawatt,\" ujar Jero.
Sementara itu, Presiden SBY dalam pengantar sidang kabinet meminta jajarannya untuk menyiapkan dan mengawasi secara serius pelaksanaan arus mudik dan lebaran meski kegiatan tersebut berlangsung setiap tahun. \"Meski berlangsung setiap tahun dan kita juga memiliki pengalaman, tidak boleh kita menganggapnya sebagai kegiatan rutin. Tetap kita mengamankan dan melayani kegiatan mudik Lebaran,\" kata SBY.
**DAERAH RAWAN MACET
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Soeroyo Alimoesa yang ditunjuk sebagai ketua Tim Koordinasi Angkutan Lebaran mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, dari Jakarta, kemacetan biasanya terjadi mulai tol Cikampek. Untuk yang memilih jalur pantai utara (pantura), kemacetan biasanya terjadi di Jatisari, Sukamandi, Ciasem, hingga Patrol.
Mengenai itu, Soeroyo mengatakan, petugas kepolisian bisa mengalihkan lalu lintas dari tol Cikampek menuju Purwakarta. \"Mereka bisa melalui Subang, Kadipaten, langsung masuk tol Palimanan menuju Jawa Tengah,\" jelasnya.
Untuk jalur pantai selatan (pansela), meski keluar dari Bandung sudah ada jalan baru lingkar Nagreg, kemacetan bisa saja terjadi. Selepas keluar dari Nagreg, kemacetan biasanya terjadi di wilayah Kecamatan Limbangan-Malangbong menuju Tasikmalaya. Itu terjadi karena ada penyempitan jalan (bottleneck). \"Jalan dari Bandung sampai Nagreg yang tadinya dua lajur menjadi satu lajur ketika masuk Garut,\" katanya.
Soeroyo mengakui dampak lancarnya jalur Nagreg nanti berpotensi meningkatkan kemacetan di Limbangan dan Malangbong yang terdapat banyak pasar tumpah. Untuk itu, telah dibuatkan jalan paralel sepanjang 2,6 kilometer di wilayah Gentong untuk mengalihkan kendaraan dari Tasikmalaya menuju Bandung. \"Kalau Malangbong macet, kendaraan arah Tasikmalaya akan dialihkan ke jalur alternatif Sumedang-Wado,\" jelasnya.
Di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, kemacetan biasanya terjadi di simpang Pejagan yang merupakan titik pertemuan kendaraan yang keluar dari tol Pejagan dengan kendaraan yang melaju di jalan nasional dari Tegal. \"Kalau dengar informasi simpang Pejagan menuju Jawa Tengah macet, pemudik disarankan tidak usah lewat tol Pejagan, mending keluar tol Kanci belok menuju Losari,\" tuturnya.
Daerah macet lain di Jawa Tengah diperkirakan terjadi di daerah Ciregol, tepatnya ruas jalan pegunungan antara Prupuk menuju Bumiayu. Tahun lalu jalan utama penghubung pantura menuju Purwokerto itu longsor di sebagian jalannya sehingga terjadi penyempitan, tetapi sekarang sudah diperbaiki. \"Kalau macet di sana, kendaraan kecil bisa dialihkan ke jalur alternatif Kutamendala-Linggapura,\" tegasnya.
Selain karena volume kendaraan yang membeludak, kemacetan biasa terjadi karena adanya lintasan jalan dengan rel kereta api (lintasan sebidang, red). Di Jawa Tengah, yang menjadi perhatian utama adalah lintasan Sumpiuh dan lintasan Karangayar (jalur Banyumas-Kebumen). \"Di lintasan itu frekuensi kereta melintas memang meningkat, dari sebelumnya 52 kali sehari menjadi 68 kali sehari saat Lebaran,\" tuturnya.
**MASIH LENGANG
Arus pemudik yang melewati jalan tol Palimana-Kanci yang menuju Jawa Tengah pada H-6 Lebaran ini masih belum menunjukkan peningkatan jumlah kendaraan pemudik yang signifikan. Hal tersebut dibuktikan masih lancarnya perjalanan dari tol Tegal Karang Palimanan hingga Gerbang Tol Kanci dan masih jauh di bawah rata-rata hari biasa.
Berdasarkan pantauan Radar Cirebon, sepanjang jalan tol tersebut masih tergolong sepi pemudik, masih belum terlihat adanya kendaraan pribadi yang melintas dengan membawa barang bawaan pada rack roof-nya. Bus-bus antarkota-provinsi juga jarang ditemui sampai pukul 18.00 WIB.
Namun, meski jalan tol Palikanci merupakan jalur utama pemudik, penerangan yang ada di kanan dan kiri jalanan tampak masih sangat kurang. Disarankan bagi pemudik yang melalui jalur ini di malam hari untuk lebih berhati-hati karena rawan kecelakaan. Meskipun arus kendaraan masih tergolong sepi, namun petugas jasamarga tol Palikanci telah melakukan persiapan yang matang menjelang arus mudik yang melewati tol tersebut.
Kepada Radar Cirebon, Kepala cabang PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Palikanci Dadang Sumaryana mengatakan, peningkatan volume kendaraan pemudik diperkirakan akan mulai naik pada H-4 dan mencapai puncaknya diperkirakan pada H-1 mendatang. \"Diperkirakan jumlah volumen kendaraan arus mudik akan meningkat sebesar 13 persen dari tahun lalu. Sedangkan arus balik 17 persen,” katanya.
Ditempat terpisah, Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Cirebon, Doddy T Basuni SH meminta agar pihak PT Jasamarga Tol Palikanci membuka pintu tol Ciledug menuju lajur Kanci-Pejagan untuk mengurai kemacetan di jalan pantura. “Hingga saat ini gerbang tol Ciledug belum difungsikan, maka itu untuk mengantisipasi kemacetan di Pantura, kami minta pihak Jasamarga untuk membuka gerbang tol Ciledug,” tuturnya.
Meski di jalur Tol Palimana-Kanci masih lengang dilalui pemudi, namun para pemudik yang menggunakan sepeda motor yang melalui jalur pantura Jl Raya Susukan, Kabupaten Cirebon hingga Jl Raya Kedawung, Kabupaten Cirebon sudah mulai ramai di lalui. Mengatasi lonjakan pemudik, beberapa Pos Pengamanan (Pos Pam) di sepanjang jalur mudik jalur pantura Kabupaten Cirebon berdasarkan pantau Radar Cirebon sudah dipersiapkan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Namun pantauan Radar Cirebon, masih terdapat beberapa lokasi pasar tradisional di Kabupaten Cirebon yang mengalami kemacetan dan penumpukan kendaraan yakni di pasar kue Jl Raya Plered, depan pasal Pasalaran Weru, depan pasar Minggu Klangenan dan pasar Tegalgubug Arjawinangun. Kemacetan ini lebih disebabkan banyaknya kendaraan angkutan umum dan becak yang mangkal di pinggir jalur yang dilalui para pemudik. (wir/fal/rdh/c7/nw)