(1) Roi Rahmanto, Kolektor Benda Peninggalan The Beatles; Tak Punya Tabungan, Habis untuk Koleksi

Jumat 21-10-2016,15:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Di kediaman Roi Rahmanto, The Beatles seolah masih hidup dan berjaya. Memorabilia grup rock and roll asal Liverpool, Inggris, yang bubar pada 1970-an itu sangat lengkap di rumah Roi. Bahkan, beberapa termasuk langka. PERTENGAHAN 2008, Barack Obama sedang sibuk-sibuknya berjuang agar terpilih menjadi presiden Amerika Serikat (AS). Roi mengajak serta keluarga ke negara yang tengah sibuk hajatan politik itu. Secara umum, tujuannya memang liburan dan merasakan atmosfer pemilu di sana. Namun, secara khusus, Roi punya misi sendiri. Beberapa waktu sebelumnya dia memenangkan lelang di situs jual beli online, eBay. Produk yang dia dapatkan adalah plakat emas (gold record) milik The Beatles atas pencapaian penjualan 500 ribu copy album Yesterday and Today. Kepada sang penjual, Roi meminta plakat yang berisi piringan warna emas dibingkai itu dikirimkan ke alamat temannya di Los Angeles (LA), AS. “Kalau kirim ke Indonesia, biayanya cukup mahal,” ujar Roi saat ditemui Jawa Pos (Radar Cirebon Group) di rumahnya, kawasan Bintaro Sektor 9, Jakarta, Jumat (14/10). Roi yang berprofesi arsitek tidak mengetahui siapa sebenarnya sang penjual plakat emas tersebut. Padahal, dia menyadari, benda itu tidak dibuat ganda dan tidak diperjualbelikan. Bagi dia, itu kesempatan untuk menambah koleksi tentang The Beatles. Di sisi lain, dia menyadari bahwa pada 2008 AS sedang terkena krisis ekonomi sebagai dampak sektor properti dan sisi keuangannya yang tidak terkendali atau yang disebut subprime mortgage. “Banyak yang butuh uang,” ucapnya. Mengetahui situasi itu, Roi semakin bersemangat ke AS. Dalam bayangannya, akan banyak pencinta musik, toko musik, atau bahkan musisi yang menjual barang dengan banting harga. “Ternyata benar. Banyak barang aneh (terkait The Beatles dan musisi legendaris lainnya, red) yang dijual,” ujarnya. Setiba di AS, Roi menyewa mobil jenis van agar bisa leluasa ke mana-mana bersama keluarga. Dari LA ke Las Vegas sampai ke Salt Lake City. Di setiap tempat yang dikunjungi, Roi selalu memisahkan diri dari sang istri dan anak untuk mencari sesuatu yang berbau musik. Belanja dimulai ketika Roi memutuskan untuk membeli buku tentang musik dan musisi legendaris. Ternyata, di bagian belakang buku itu ada iklan yang menunjukkan took penjual memorabilia musisi legendaris. “Ada 12 toko,” katanya. Perburuan pun dimulai. Dari dua toko yang dia datangi, pencarian sudah memuaskan. Dia mendapat gitar dengan tipe yang sama persis dengan yang dipakai gitaris The Beatles George Harrison. Dia juga membeli action figure (boneka miniatur) The Beatles dan Queen. Roi juga mendapat beberapa piringan hitam (vinil) album The Beatles serta sejumlah album musisi rock lawas lainnya. “Tidak sadar, lima koper saya penuh,” ungkap Roi, lantas tertawa. Konsekuensinya, dia juga harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Total sekitar Rp100 juta. “Untungnya istri dan anak-anak memaklumi. Mereka tahu saya senang The Beatles dan hobi mengumpulkan aksesorinya,” ujar pria kelahiran Surabaya, 9 Agustus 1961, itu. Roi mengakui bahwa hobinya memang mahal. Karena itu, dia perlu meminta restu dari sang istri, Ina Amatul, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. “Akibatnya, saya memang hampir tidak pernah punya tabungan. Habis untuk beli koleksi,” tambahnya.(bersambung/sugeng sulaksono)

Tags :
Kategori :

Terkait