Sekda: Trotoar di Kota Cirebon Bukan untuk Jualan

Senin 24-10-2016,14:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN – Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs Asep Dedi MSi, mewanti-wanti pedagang kaki lima (PKL) yang menempati trotoar agar tidak menghalangi renovasi yang sedang berjalan. Pasalnya, hampir seluruh trotoar di Kota Cirebon dijadikan lapak untuk berjualan. “Mau tidak mau PKL harus pindah, trotoar kan buat jalan bukan buat jualan,” ujar sekda, kepada Radar, Senin (24/10). Pria berkacamata ini juga menegaskan, pembangunan trotoar melalui dana alokasi khusus (DAK) merupakan bagian dari penataan kota. Oleh sebab itu, trotoar dibuat seragam termasuk adanya memasang batu alam. Dirinya berharap, perbaikan ini akan mulai terlihat di akhir Desember 2016 seiring berakhirnya batas waktu pekerjaan. Di tempat terpisah, Mantan Anggota Komisi B DPRD, Drs Priatmo Adji menyesalkan penataan kota yang terkesan masih setengah hati. Mestinya, penataan PKL dilakukan secara terencana. Bukan seperti sekarang ini. “Kan sudah tau mau ada proyek DAK, kenapa kok nggak dari sebelumnya itu ditata dulu. Sudah direlokasi, kan trotoarnya bisa direnovasi tanpa hambatan,” tuturnya. Adji menambahkan, beberapa trotoar beralih fungsi terlampau jauh dari peruntukkannya. Tapi, selama ini banyak pihak yang menutup mata. Kurang terencanya penataan juga terlihat dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang belum berkoordinasi. Padahal, di lapangan para kontraktor pelaksana proyek terkendala dengan keberadaan PKL ataupun pihak lain yang memanfaatkan trotoar. “Itu coba lihat, halte unswagati jadi warung, itu udah kafe aja ada kursinya segala,“ beber Adji. Tidak hanya itu, trotoar di Kota Cirebon juga perlu ditata dari berbagai utilitas lain. Dia mencontohkan banyaknya pohon, tiang listrik, telpon bahkan reklame di trotoar. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait