FRANKFURT - Berangkat ke Euro 2012 sebagai favorit juara, Jerman pulang dengan tangan hampa. Mereka tersingkir secara mengejutkan dari Italia di semifinal. Kegagalan yang menyisakan sakit hati mendalam buat Die Mannschaft, julukan Jerman.
Biar begitu, pantang bagi Jerman berkubang dalam kesedihan. Tim asuhan Joachim Loew itu harus bangkit. Makanya, meski bertajuk friendly game, mereka serius saat menjamu Argentina di Commerzbank-Arena, Frankfurt, dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 01.30 WIB).
Jerman memang akan melakukan sejumlah perubahan dalam skuad, tetapi bukan berarti mereka mengurangi kekuatannya. “Kami sangat antusias menghadapi Argentina. Saya akan melakukan beberapa perubahan,” bilang Loew, seperti dikutip Goal.
Loew tidak bisa memanggil sejumlah andalannya seperti kiper Manuel Neuer yang cedera pinggul, Mario Gomez (operasi engkel), dan Bastian Schweinsteiger (kurang fit). Kapten Phillip Lahm juga absen karena harus menunggui kelahiran anak keduanya serta Per Mertesacker dan Lukas Podolski bersiap menghadapi pekan pertama Premier League.
Tanpa mereka sejumlah perubahan terpaksa dilakukan. Kiper belia Marc Andre ter Stegen dipanggil menggantikan Neuer, tetapi tempat utama di bawah mistar gawang sepertinya diberikan kepada kiper Hannover Ron-Robert Zieler.
Di lini tengah dan depan, absennya sejumlah pemain itu memberikan ruang kepada Toni Kroos, Andre Schurrle, dan Marco Reus untuk mendapatkan tempat utama. Sebagai target man, striker gaek Miroslav Klose jadi andalan satu-satunya.
Kelemahannya, tanpa sejumlah pilar itu, kepemimpinan di lapangan jadi berkurang. Padahal selama ini, itu dianggap sebuah kekurangan besar Jerman. Klose akan menjabat sebagai kapten dan Sami Khedira juga bisa menjadi pemimpin dari lapangan tengah.
Kalau Jerman terpaksa melakukan sejumlah perubahan, Argentina datang dengan skuad terbaiknya. Pelatih Alejandro Sabella juga kembali memanggil bek Newcastle United Fabricio Coloccini yang absen dalam tiga tahun terakhir.
Tentunya yang paling berbahaya adalah para striker Argentina yang memiliki naluri gol tinggi dan piawai mengacak-acak pertahanan dengan kecepatan dan skill individunya. Mereka datang dengan Lionel Messi, Sergio Aguero, Ezequiel Lavezzi, dan Gonzalo Higuain.
Melihat performa selama ini, duet Messi-Aguero sepertinya akan diberi kesempatan terlebih dulu, Sabella tampaknya tetap setia dengan skema andalannya 4-4-2. Untuk menjaga keseimbangan di tengah, Javier Mascherano akan ditemani Fernando Gago.
Selama ini, problem Argentina adalah tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaik Messi. Berbeda dengan Messi ketika bermain bersama Barcelona. Di timnas, Messi yang ditunjuk sebagai kapten seringkali jadi sasaran kritik publik Argentina.
“Dia (Messi) pemain hebat dan akan membawa tim ini meraih hal besar. Kami percaya kepadanya dan dia juga memiliki tim yang bagus untuk menopangnya. Saya pikir, beban bukan hanya berada di pundaknya,” kata Sabella, seperti dikutip Soccerway.
Kalau Loew menjadikan momen ini sebagai ajang menghapus sakit hari setelah kegagalan pada Euro 2012, maka Sabella punya tugas untuk membalas dua kekalahan beruntun di dua Piala Dunia terakhir, yakni Piala Dunia 2006 dan 2010.
Argentina selalu tersingkir dari Jerman di dua perempat final itu. Pada 2006, kiper Jens Lehmann menjadi pahlawan Jerman pada adu penalti, maka pada 2010 lalu, Schweinsteiger menginspirasi Jerman membantai Argentina empat gol tanpa balas. (ham)