TERISI - Bangunan senderan bendungan karet Sumur Watu, Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, roboh. Padahal senderan tersebut belum lama selesai dibangun. Akibat robohnya bangunan senderan, air baku yang tertampung terpaksa dikeringkan. Petugas pengamat Bendungan Sumur Watu menutup pintu saluran. Hingga kini kondisi tersebut masih dibiarkan. Sementara bendungan itu selain membantu menanggulangi kekeringan di lima wilayah kecamatan, juga menanggulangi banjir. Apalagi saat ini, sudah memasuki musim hujan. Robohnya bangunan senderan pada bendungan Sumur Watu, mendapatkan perhatian serius dari anggota Komisi V DPR RI, Drs Yoseph Umarhadi. Bahkan anggota dewan dari PDI Perjuangan tersebut meninjau langsung kebendungan untuk melihat kondisi kerusakannya. \"Setelah melihat kondisinya memang memprihatinkan. Saya kecewa, karena bendungan Sumur Watu ini tidak dipelihara dengan baik. Terlebih lagi dibiarkan begitu saja, tanpa dilakukan penanganan,\" ujarnya dengan nada kesal saat berada di bendungan tersebut, beberapa hari lalu. Menurut Yoseph, Bendungan Sumur Watu yang airnya membantu mengairi 3.155 hektare sawah itu belum lama direvitalisasi. Anggaran yang digelontorkan untuk merevitalisasi juga cukup besar, yakni Rp100 miliar lebih. Ironisnya, baru sekitar dua tahun sudah rusak. Saat itu juga, Yoseph menghubungi pimpinan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung. \"Barusan saya hubungi BBWS-nya. Saya meminta supaya cepat melakukan penanganan darurat, karena bendungan karet ini dibutuhkan oleh petani, sekaligus menanggulangi banjir, karena sudah memasuki musim hujan,\" imbuhnya. (kom)
Senderan Bendungan Sumur Watu Dibiarkan Roboh
Sabtu 29-10-2016,18:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :