CIREBON - Warga Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon menggeruduk rumah mantan Ketua Komite Corporate Social Responsibility (CSR) PLTU, Darun, Sabtu (29/10). Darun dinilai tidak transparan mengelola dana CSR PLTU. Aksi protes itu dilakukan setelah mereka menduduki balai desa yang sudah diberi police line. Sebelumnya, warga menuntut Kuwu Desa Kanci, Lilis Sulistiani mundur dari jabatannya. Warga menuntut pertanggungjawaban Darun yang diduga melakukan korupsi dan tidak transparan soal dana CSR sekitar Rp 111 juta. Sehingga ratusan warga menggeruduk rumah Darun. \"Kami minta pertanggungjawaban soal dana CSR dan limbah, yang tidak jelas untuk apa. Buktinya, kami mempunyai foto pada saat penerimaan uang segepok dari PLTU,\" ujar Masini, salah satu warga dalam orasinya. Secara langsung, Darun pun membantah, bahwa hal itu adalah fitnah. Darun malah menyebutkan, gerakan warga saat ini, sarat kepentingan politik, yang ingin menjatuhkan dirinya. \"Foto itu setahun yang lalu. Itu dana untuk pelatihan batik, pembelian mesin jahit, bengkel motor, dan las. Itu program CSR untuk kegiatan, cuman untuk belanja alat, diserahkan saya sebagai ketua komite. Saya sudah buat LPJ, diserahkan ke pak Hafid (mantan humas PLTU, red),\" terangnya. Di lain sisi, kepolisian terus menjaga dan mengerahkan personel untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi kembali dan menjaga kondusivitas desa. Kepolisian Sektor (Polsek) Astanajapura memberlakukan patroli. \"Binmas kita turunkan untuk meredam gejolak masyarakat. Untuk pemasangan dan pencopotan police line itu urusan polres,\" ujar Kapolsek Astanajapura, AKP Subagyo. (jml)
Dinilai Tidak Transparan, Warga Protes Ketua Komite CSR PLTU
Senin 31-10-2016,18:35 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :