Jual Basah, Harga Gabah di Anjatan Merosot

Senin 31-10-2016,23:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

ANJATAN – Tak mau menanggung risiko rusak diterjang hujan, sebagian petani di wilayah Kecamatan Anjatan ramai-ramai menjual hasil panennya. Lantaran dijual dalam kondisi basah, harga gabah menjadi anjlok di kisaran Rp4.200/kg. “Harganya memang jeblos kalau dijual basah. Gak apa-apa daripada sulit dijemur, gabah malah rusak. Harganya nanti lebih murah lagi,” ucap Osid, petani asal Kecamatan Anjatan, kepada Radar, Senin (31/10). Normalnya, sebut dia, harga Gabah Kering Panen (GKP) saat ini di kisaran Rp4500-4700/kg untuk gabah kualitas bagus. Sementara gabah hasil panen di saat musim penghujan ini rata-rata kurang optimal. Selain karena saat dipanen kondisi tanaman padinya rebah, sebagian lainnya terserang hama wereng. Karena itu, meski harganya anjlok, harga Rp4.200/kg masih terbilang bagus. “Kan banyak yang kena hama dan terendam air, panennya pada gak jadi,” sambung dia. Petani lainnya Dirta membenarkan jika harga jual gabah saat ini dikisaran Rp4.200/kg. Tidak ada tengkulak yang berani membeli gabah dengan uang cash di atas harga itu. “Kalaupun ada itu di bon, bayarnya belakangan. Kitanya gak mau, lebih baik bayar cash meskipun harganya di bawah standar,” ungkap dia. Diakuinya, harga tersebut masih terbilang tinggi jika dibandingkan dengan harga patokan pemerintah yang dibanderol Rp3.700 per kilogram. Oleh karena itu, para petani lebih memilih menjual hasil panennya kepada para tengkulak dan bandar pemilik penggilingan ketimbang ke Bulog. Sebab, jika gabahnya dijual ke Bulog, petani malah tambah merugi. (kho)      

Tags :
Kategori :

Terkait