Musim Hujan, Harga Suyuran Terus Meroket

Rabu 02-11-2016,03:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN-Hujan yang terus menerus turun di wilayah Kabupaten Kuningan membuat harga komoditas sayuran mengalami kenaikan. Sulitnya pasokan karena banyak barang yang gagal panen akibat busuk atau terhambat karena transportasi. Hal tersebut diungkapkan Arisman selaku petugas pasar dari Disperindag Kabupaten Kuningan, kepada Radar Kuningan, Selasa (1/11). “Harga sayuran belum mengalami penurunan dalam sepekan ini. Kami cek setiap Senin dan Kamis, masih tetap,” ucapnya. Diterangkan Dia, harga yang masih tinggi adalah cabai merah yang mencapai Rp60 ribu. Begitu juga cabai keriting Rp60 ribu. Lalu bawang merah dan putih pun masih Rp35 ribu. Sedangkan kentang tetap Rp13 ribu, wortel Rp6.000, buncis Rp8.000, kol Rp5.000,  buncis Rp8.000 dan jengkol Rp40 ribu. Apabila kondisi terus menerus seperti ini, maka harga akan terus merangkak naik hingga tahun baru. “Kalau hujan dan banyak yang hajat, maka harga naik. Ini sudah hukum pasar,” terangnya. Sementara, kata Arisman, untuk daging juga masih tinggi. Harga daging sapi sebesar Rp115 ribu, daging kambing Rp110 ribu dan daging ayam Rp32 ribu. Biasanya harga daging melonjak ketika menjelang natal dan tahun baru. “Saat ini masih terbilang wajar karena permintaan stabil. Karena tukang bakso maupun yang menggelar hajatan masih banyak yang beli daging sapi,” katanya. Pada kesempatan itu, Arisman menerangkan, ada perbedaan harga yang mencolok antara Pasar Kepuh dengan Pasar Baru. Perbedaan harga itu bisa mencapai Rp5.000 hingga Rp20 ribu. Alasanya, karena ada ongkos angkut perpindahan barang diantara dua pasar itu. “Saya juga heran kenapa selalu beda. Padahal, masih berdekatan. Hal ini berlaku bukan kali ini saja, tapi sudah sejak lama. Kalau mau bukti, coba saja belanja ke kedua pasar itu,” terangnya. (mus)    

Tags :
Kategori :

Terkait