Tak Ada Trotoar, Siswa di Patrol Biasa Jalan di Median Jalan

Rabu 02-11-2016,20:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

PATROL – Jarak tubuh bocah pelajar SMP yang berjalan di atas pembatas jalan raya pantura Patrol dengan kendaraan yang melintas di samping kiri dan kanannya tidak lebih dari setengah meter. Sedikit saja anak-anak usia belasan tahun atau sopir kendaraan yang melaju itu lengah, bukan tidak mungkin tubuh mereka tersambar bodi kendaraan atau tertabrak dari belakang. Tindakan mereka bukan aksi nekat. Bukan juga sok jagoan menantang arus laju kendaraan. Ketiadaan trotoar membuat anak-anak dari sejumlah SMP di kawasan itu terancam bahaya. Penyebabnya, di sepanjang jalan raya pantura Patrol mulai dari Bunderan Jeruk sampai jembatan menuju Terminal Patrol tidak ada trotoar atau jalur pejalan kaki. Bahu jalan yang adapun tidak layak dijadikan jalur pejalan kaki. Selain kondisi tanahnya miring, saat musim penghujan seperti sekarang ini sejumlah titik tergenang air. Sementara di musim kemarau, kotor berdebu. Padahal di sisi kiri dan kanan jalan raya terdapat sekolah, kantor perbankan, SPBU, Polsek sampai pusat perbelanjaan. Lantaran ketiadaan fasilitas pedestrian, median jalan raya pantura pun akhirnya berubah menjadi jalur pejalan kaki. \"Warga terutama anak-anak sekolah di sini sudah terbiasa jalan kaki diatas median jalan. Bahaya sih, tapi mau bagaimana lagi. Bahu jalan tidak layak jadi jalur pejalan kaki,” terang Nurdiansyah, warga setempat kepada Radar, Rabu (2/11). Memiliki anak perempuan yang duduk di bangku kelas 8 di salah satu SMP di kawasan itu, Nurdiansyah mengaku selalu cemas saban hari. Karena dia kerap memergoki anaknya ikutan berjalan di atas median jalan. “Istri saya sampai hampir setiap hari nelepon supaya si bungsu diawasi kalau pas pulang sekolah. Jangan sampai jalan kaki di tengah jalan raya,” ucap bapak dua orang anak ini. Menurut dia, ketiadaan trotoar sebagai jalur pedestrian sudah lama dikeluhkan. Sejak pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum pelaksana proyek perbaikan jalan gencar membenahi infrastruktur jalur pantura. Tapi nahasnya, fasilitas untuk para pejalan kaki diabaikan. Padahal trotoar memiliki peran yang juga tidak kalah pentingnya dalam mendukung keamanan, keselamatan dan kenyamanan berlalu lintas. “Sampai sekarang tidak ada tanda-tanda mau dibuatkan trotoar. Padahal sepengetahuan saya, setiap lajur jalan raya harus diberi akses bagi pejalan kaki,\" katanya. Warga lainnya, Opang berharap pihak menyediakan trotoar di kawasan tersebut. Dengan begitu, pejalan kaki bisa terhindar dari bahaya. Tak hanya itu, pemerintah juga harus menjaga agar fungsinya jangan berubah menjadi lahan parkir, area pedagang kaki lima maupun sebagai jalur sepeda motor menghindari macet. “Supaya lebih nyaman, jalur pedestrian di pinggir jalan raya pantura harus terpadu dengan saluran air dan jaringan utilitas. Tidak adanya drainase juga menjadi persoalan,” tandasnya. (kho)    

Tags :
Kategori :

Terkait