Bupati Sutrisno Ajak Isi Kemerdekaan dengan Membangun Daerah
MAJALENGKA - Sebanyak 160 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIB Majalengka mendapatkan remisi umum (RU) dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-67 Republik Indonesia (RI).
Kepala Lapas Kelas IIB Majalengka, Rudi Charles Gill melalui Kepala Satuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Rohendi mengatakan, remisi atau pengurangan masa yang biasa disebut dengan istilah RU1 didapatkan oleh 145 napi penghuni LP tersebut.
Sedangkan 15 napi lainnya yang juga mendapatkan RU, masuk dalam kategori RU2 karena potongan masa tahanan mereka mampu menghabiskan sisa masa menjalani hukuman. Sehingga 15 napi tersebut bisa bebas dan menghirup udara segar pada momen HUT RI ini.
Pemberian remisi bagi narapidana tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkum HAM) Republik Indonesia Nomor: W.8.1847 PK.01.04 Tahun 2012 tentang Pemberian Remisi Umum. “Penyerahan keputusan remisi umum ini akan kami lakukan setelah kegiatan Upacara Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2012,\" katanya kepada Radar.
Dijelaskan, secara aturan, di samping RU, Kemenkumham melalui Dirjen Pemasyarakatan juga biasanya mengeluarkan remisi khusus (RK) pada setiap hari raya keagamaan. Dengan kriteria secara garis besar berkelakukan baik selama menjalani masa tahanan.
Sementara itu, upacara pengibaran bendera Merah Putih di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka dilakukan di alun-alun pukul 09.00 WIB. Dengan komandan upacara Lettu Inf Kodrat dr Yonif 321.
Meski dalam keadaan puasa, peserta upacara dan para pejabat Pemkab Majalengka, legislatif, serta unsur Muspida, serta para pejuang veteran tetap semangat mengikuti upacara.
Suasana upacara tersebut berlangsung khidmat. Terlebih, ketika Bupati Majalengka H Sutrisno SE MSi selaku inspektur upacara menyampaikan pidato.
Sebelum sambutan, dilakukan prosesi pengibaran bendera duplikat pusaka yang diiringi 32 Pasukan Pengibar Bendera Duplikat Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Majalengka.
Yang terdiri dari pembawa baki Imas Sri Masitoh (17) asal SMK Negeri 1 Panyingkiran dan Nina Mardiana (17) SMA PGRI 1 Majalengka. Serta pengerek bendera Fardhan Aji Farnanto dari SMK Kehutanan, Sandi Nugraha SMK PUI Majalengka dan Solihin SMKN 1 Majalengka.
Dalam sambutannya, Bupati Sutrisno mengatakan, HUT ke-67 RI adalah karunia tak terhingga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Meski di Indonesia berbeda suku bangsa, ras, agama, dan kebudayaan, Sutrisno menyebut kalau perbedaan tersebut bersifat majemuk. Artinya rasa persatuan dan kesatuan justru hadir dalam perbedaan. \"Merayakan HUT Kemerdekaan RI tidak hanya sebagai seremonial yang begitu berlalu kalau sudah dilaksanakan. Kita harus bisa memetik hikmah dari perayaan HUT RI setiap hari,\" tuturnya.
Sutrisno tidak ketinggalan memaparkan prestasi Indonesia di tingat Asia dan dunia. Begitu pula Kabupaten Majalengka yang sudah membangun saat ini. \"Dulu kita tertatih-tatih selama tiga tahun membangun otonomi daerah. Namun sekarang sudah berjalan baik. Bahkan, pemerintah sudah memberi kepercayaan untuk membangun Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Untuk itu, dengan HUT ke-67 RI ini, kita harus melaksanakan pembangunan. Kita pribadi harus ikut ambil bagian mengisi kemerdekaan dengan membangun daerah,\" ungkapnya.
Dari beberapa prestasi yang diraih Indonesia dan juga Majalengka, menurut Sutrisno wajar kalau ada kritik dari semua pihak. \"Sudah 67 tahun tapi masih banyak orang miskin, pengangguran tidak terbendung, dan kesejahteraan rakyat belum merata. Ini wajar karena pembangunan tidak lepas dari proses yang cukup panjang,” paparnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Majalengka ini berpesan kepada seluruh rakyatnya bahwa di masa mendatang Kota Angin akan mengalami perubahan pembangunan yang signifikan. Oleh karenanya, peran dari rakyat Majalengka sangat dibutuhkan.
\"Momentum HUT ke-67 RI harus menjadi acuan. Lihat para pahlawan dulu yang berjuang membela tanah air. Kita juga harus bisa meneruskan perjuangan mereka. Jangan mudah menyerah, cengeng, putus asa, lemah, dan menyerah. Justru sebaliknya. Kita harus bisa menjunjung tinggi martabat bangsa kita yang diawalinya di daerah,\" pesannya.
PESERTA UPACARA PINGSAN
Sebelum upacara dibubarkan, ada beberapa peserta upacara yang mendadak pingsan. Ada juga yang tidak kuat menahan teriknya panas matahari. Peserta upacara yang pingsan kebanyakan adalah siswi SMP.
Agenda HUT ke-67 RI berlanjut di sore hari yakni upacara penurunan bendera duplikat pusaka di alun-alun Majalengka. Sehari sebelumnya, Kamis (16/8) dan Jumat (17/8) dini hari, para pejabat struktural Pemkab Majalengka melaksanakan upacara apel kehormatan dan renungan suci di taman makam pahlawan Nasional asal Majalengka KH Abdul Halim. (azs/ono)