Dukungan untuk Dahlan Iskan Terus Mengalir

Senin 07-11-2016,10:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SURABAYA - Aksi simpati untuk Dahlan Iskan belum berhenti. Kemarin (6/11) Komunitas Dahlanisme kembali menggalang tanda tangan di atas kain petisi sepanjang 15 meter di area car free day Taman Bungkul, Surabaya. Komunitas Dahlanisme memang berencana mengulangi aksi tersebut setiap Minggu pagi hingga terkumpul sejuta tanda tangan. Sejak pukul 06.00 mereka membeber kain putih sepanjang 15 meter yang disertai aneka poster bertulisan berbagai kalimat dukungan. Menurut Koordinator Aksi Daniel Lukas Rorong, dalam aksi yang digelar untuk kali kedua tersebut, tidak ada tanda-tanda animo masyarakat menurun. Warga Surabaya tetap antusias memberikan dukungan terhadap Dahlan Iskan. “Kali ini tidak hanya dari warga Surabaya, tadi ada juga yang dari Aceh dan Jogjakarta,” katanya. Setelah terkumpul sejuta tanda tangan, komunitas Dahlanisme menyerahkan kain petisi tersebut langsung kepada Dahlan. “Nanti kami serahkan, sebagai bentuk dukungan moral dan kepercayaan kami bahwa beliau tidak bersalah,” kata Daniel. Dukungan serupa terus mengalir dari bebagai daerah. Di Balikpapan sejumlah masyarakat melakukan aksi simpati dengan menandatangani spanduk dan membentangkan spanduk bertulisan #SaveDahlanIskan menggunakan paralayang. Sementara para santri dan guru di Pondok Pesantren Modern An Nuur, Sumedang, memanjatkan doa untuk Dahlan Iskan, kemarin (6/11). Mereka berharap Dahlan diberikan kesabaran menghadapi persoalan hukum yang diarahkan kepadanya. Pimpinan Ponpes An Nuur H Moch Shandy Prasasti SPdI MM menilai, Dahlan merupakan sosok sederhana yang jauh dari perbuatan merugikan orang lain. Terlebih berbuat korupsi yang selama ini dituduhkan kepada Menteri BUMN era Presiden SBY itu. “Awalnya kami di pesantren ini tidak mengenal Pak Dahlan secara pribadi. Tapi, setelah beliau berkunjung dan menginap di pesantren kami, maka terlihat sosok Pak Dahlan yang sangat bersahaja. Sangat terlihat, jiwa santri dalam diri Pak Dahlan,” ujar Shandy yang pertama bertemu dengan Dahlan Iskan sekitar tahun 2012. Melihat sosok Dahlan yang sederhana dan rendah hati, pihaknya meminta Dahlan menjadi anggota Dewan Penasehat Ponpes di Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang itu. Setiap kesempatan, Shandy mengajak ratusan santri menggelar istighotsah untuk mendoakan Dahlan Iskan, agar diberikan ketabahan dan kesabaran menghadapi segala persoalan. “Dalam setiap istighosah, kita selalu mendoakan para sesepuh kita, termasuk Pak Dahlan sebagai dewan penasehat, juga almarhum Gusdur,” jelasnya. Terkait persoalan hukum yang diarahkan kepada Dahlan, Shandy menilai ada ketakutan dari sejumlah pihak, jika sosok Dahlan justru berpotensi membongkar berbagai penyelewengan di negara ini. “Saya piker sangat kejam bila Pak Dahlan diperlakukan seperti itu (dijadikan tersangka, red). Terlebih, selama ini masyarakat menilai Pak Dahlan sebagai sosok yang bersih,” tegas Shandy. (tau/c10/oki/asn)    

Tags :
Kategori :

Terkait