KEJAKSAN –At Taqwa Centre meminta relokasi pedagang kaki lima eks Alun-alun Kejaksan dipercepat. Pasalnya, keberadaan PKL sangat menganggu ketertiban dan estetika masjid. “Banyak yang jualan di trotoar, nutupin papan nama masjid. Jadinya nggak indah dipandang,” ujar Ketua Umum At Taqwa Centre Cirebon, H Ahmad Yani MAg, kepada Radar, Rabu (9/11). Yani meminta Pemerintah Kota Cirebon melalui Diseperindagkop UMKM memberi prioritas kepada PKL yang berada di trotoar untuk menempati lahan di samping eks Grand Hotel Jl Siliwangi. Lahan relokasi untuk eks PKl Alun-alun Kejaksan ini diyakini bisa jadi solusi persoalan PKL di sebagian Jl RA Kartini dan Siliwangi. \"Jangan sampai pedagang luar malah masuk, percuma dibangun kalau yang nempati pedagang dari luar. Itu nggak menyelesaikan masalah,\" tutur Yani. Tak hanya mengganggu kenyamanan dan keindahan atau nilai estetika, para PKL lanjutnya, juga mengganggu pembangunan trotoar. \"Sekarang kan trotoar sedang dibangun. Ya tentu agak mengganggu juga,\" imbuhnya. Salah satu pengunjung Masjid At Taqwa Cirebon, Dadang Hidayat mengatakan, keberadaan para PKL setelah Ramadan, malah tambah menjamur di pelataran Masjid Raya At Taqwa. Menjamurnya PKL ini tentu mengurangi rasa nyamanpengunjung. \"Yang jelas jadi macet juga. Kalau bisa mereka segera diberikan pengertian,\" ungkapnya. Seharusnya, kata dia, pemerintah tegas terhadap PKL pasalnya Masjid At Taqwa dan Alun-alun Kejaksan memang bukan kawasan untuk berjualan. PKL kembali marak karena pengawasan dan penindakan lemah. \"Harusnya diawasi terus. Harus diberi pengertian juga. Kalau nggak ya kota rusak estetikanya,” ucapnya. (via)
DKM At-Taqwa Minta PKL Segera Direlokasi
Rabu 09-11-2016,15:30 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :