Musim Orang Hajatan, Cabai dan Bawang Merah Naik Tinggi

Kamis 10-11-2016,17:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Cuaca hujan seperti saat ini, sangat berpengaruh terhadap harga-harga sayuran. Berdasarkan pantauan Radar di Pasar Jagastru, sejumlah sayuran mengalami kenaikan harga cukup tinggi. Harga cabai rawit merah yang sebelumnya Rp40 ribu/kg, kini menjadi Rp60 ribu/kg. Kemudian cabai merah untuk kualitas beauty, sebelumnya Rp20 ribu/kg kini menjadi Rp50 ribu/kg, tomat yang sebelumnya Rp4.000/kg kini menjadi Rp9.000/kg. Selanjutnya cabai hijau yang awalnya Rp15 ribu/kg kini Rp24 ribu/kg, bawang merah yang semula Rp20 ribu/kg kini menjadi Rp50 ribu/kg. Pedagang sayuran di Pasar Jagastru, Nurkhodijah menyampaikan, kenaikan harga sejumlah sayuran itu, umum terjadi di beberapa daerah lainnya. Namun belakangan ini dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti cuaca dan sisa dari bencana alam seperti banjir, sehingga menyebabkan sayuran terutama cabai cepat busuk. \"Ini karena alam. Hujan terus akhirnya banyak tanaman terutama sayuran mudah busuk,\" tuturnya saat di jumpai Radar, Kamis (10/11). Tak hanya itu, kondisi demikian juga dipengaruhi demands (permintaan) dan supply yang tidak seimbang, ditambah juga masih banyaknya musim orang hajatan. \"Ya mungkin karena barangnya kosong juga. Jadinya mahal semua,\" katanya. Senada, pedagang Hj Safa mengakui untuk komoditi cabai harganya hingga kini masih belum stabil. Normalnya, harga cabai merah beauty (kualitas bagus) ialah Rp20 ribu/kg. Lantaran harganya yang semakin tinggi, menyebabkan sejumlah pedagang kompak tidak mengambil untung banyak. Banting harga ini, lanjutnya, dilakukan supaya dagangannya cepat laku. “Kita jadi tidak berani ambil untung banyak. Paling sekilo Rp1.000, tahu sendiri sayuran kan mudah layu dan busuk. Di Jagastru, untuk cabai seharga Rp50 ribu/kg itu mending. Coba di pasar lain, harganya bisa tembus Rp60-70 ribu/kg. Jagasatru kan induknya,\" tegas dia. Terpisah, Kepala Disperindagkop UMKM Kota Cirebon, Ir Yati Rohayati  mengatakan, kenaikan harga dipengaruhi karena antara demands dan supply tidak seimbang. Oleh karena itu, harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat merupakan hukum pasar yang sewaktu-waktu naik. \"Sudah hukum pasarnya begitu,\" katanya. Untuk menekan harga kebutuhan pokok masyarakat, pihaknya biasanya menggelar pasar murah. Selain harga kebutuhan pokok cenderung naik saat peralihan cuaca, harga pangan juga biasa naik pada hari besar keagamaan. \"Biasanya ada Operasi Pasar, tapi itu untuk komoditi tertentu karena dilihat dari anggaran juga,\" tukasnya. (via)    

Tags :
Kategori :

Terkait