JAKARTA – Pemerintah terus berusaha untuk menekan penyaluran tenaga kerja Indonesia (TKI) informal yang biasa rentan perlakukan tak adil. Hal tersebut terbukti dari jumlah penyaluran TKI yang terus berkurang. Namun, pemerintah tetap menegaskan bahwa hal tersebut tak mengurangi kapasitas devisa bagi Indonesia. Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Hermono mengatakan, jumlah penempatan TKI ke luar negeri pada periode Januari-Oktober 2016 mencapai angka 193 ribu orang. Hal tersebut turun 17 persen dibanding capaian pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 233 ribu. ’’Yang jelas jumlah saat ini jauh mengecil dibanding 2011 yang satu tahun mencapai 600 ribu orang. Ini karena kebijakan kami untuk melarang buruh migran ke negara-negara rawan seperti Timur Tengah,’’ ungkapnya di Jakarta, kemarin (11/11). Sampai saat ini, negara yang masih menjadi tujuan utama TKI adalah Malaysia, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, dan Singapura. Namun, pemerintah mengaku lebih memilih mencari pasar bagai TKI formal. Jikapun harus menyalurkan TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) maka pemerintah mencari pasar untuk tenaga yang fokus pada satu bidang. ’’Mayoritas background calon TKI adalah lulusan SD atau SMP sehingga tidak mudah meningkatkan kompetensi mereka. Karena itu, kami berusaha agar TKI domestic worker agar dikhususkan pada satu bidang saja seperti supir atau pengasuh anak,’’ jelasnya. Meskipun demikian, Hermono mengingatkan, jumlah remitansi yang diterima masih tetap tinggi. Menurut kompilasi data dari Januari hingga Septemberm remitasni TKI yang diterima Indonesia sudah mencapai USD6,76 miliar (Rp91 triliun). Capaian tersebut hanya selisih USD2,66 miliar (Rp35 triliun) dibanding capaian total 2015 senilai Rp9,42 miliar (Rp126 triliun). Jumlah remitansi diperkirakan makin meningkat jika perwakilan Indonesiadi luar negeri mengirimkan secara teratur informasi peluang kerja di Job Info BNP2TKI. ’’Ini merupakan fresh money yang ikut mempengaruhi ketahanan ekonomi nasional secara makro, terutama di daerah-daerah sumber TKI,’’ ujar mantan Wakil Dubes RI di Kuala Lumpur tersebut. (bil)
Jumlah TKI Informal Terus Berkurang
Minggu 13-11-2016,01:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 07-09-2024,17:30 WIB
Al-Bahjah Kembali Gelar Maulid dan Silatuhim Akbar 1446 H 'Satu Hati di Al-Bahjah'
Minggu 08-09-2024,09:04 WIB
Kecelakaan di Jl Ahmad Yani Cirebon Tadi Malam, Siswi SMP Meninggal Dunia
Sabtu 07-09-2024,18:00 WIB
Poltekes Kemenkes Tasikmalaya Edukasi Pangan Sehat
Sabtu 07-09-2024,20:00 WIB
Calon Wakil Walikota Cirebon Farida Bertekad Tambah Insentif Guru PAUD
Sabtu 07-09-2024,16:30 WIB
Polresta Cirebon Gelar Jumat Curhat di Desa Kalirahayu dan Desa Trusmi
Terkini
Minggu 08-09-2024,11:00 WIB
Kalah dari Bahrain, Australia Berusaha Raih Poin Penuh di Kandang Indonesia
Minggu 08-09-2024,10:48 WIB
Kebakaran Lahan di Perum Sutan Raja Klayan, Asap Sempat Membumbung Tinggi
Minggu 08-09-2024,10:30 WIB
Jangan Panik! Inilah 6 Tips untuk Mengeluarkan Serangga dari Telinga, Lakukan Hal Ini
Minggu 08-09-2024,10:00 WIB
Shin Tae-yong Yakin Indonesia Bisa Terus Beri Kejutan di Grup C Kualifikasi Piala Dunia
Minggu 08-09-2024,09:30 WIB