Kualifikasi PD 2018, Muda, Bengal, tapi Bersinar

Senin 14-11-2016,10:29 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CARDIFF –  ’’Ayah saya pernah mengatakan, seandainya saya tidak mengenal sepak bola, mungkin saya akan menjadi kriminal atau kickboxer,’’ kata penyerang Serbia Aleksandar Mitrovic kepada The Telegraph musim panas lalu. Bagi yang tidak kenal Mitrovic, pernyataan tersebut terdengar melebih-lebihkan. Namun, dengan perawakan setinggi 189 sentimeter, lengan kiri penuh tato, plus sorot mata yang dingin, penyerang Newcastle United itu memang lebih pas menjadi tukang rusuh di bar Inggris ketimbang berada di lapangan bola. Selain membuat sembilan gol dalam 34 laga sepanjang musim lalu, jangan lupakan ’’prestasi’’ pemain kelahiran Belgrade, Serbia, itu sejak tiba di sepak bola Inggris. Dua kartu merah plus sembilan kartu kuning dikoleksi striker 22 tahun tersebut. Bertenaga dan ngeyel sebagai karakter Mitrovic di lapangan terbentuk karena dia memang besar dan tumbuh di jalanan ibukota Serbia yang keras. ’’Kami tumbuh dengan kultur yang membiasakan kami harus bekerja keras dan bertarung untuk mencapai sesuatu. Karena itu, jadilah saya seperti saat ini,’’ tutur Mitrovic. Serbia pun berutang terhadap talenta liar yang dimiliki Mitrovic. Kemarin dini hari WIB (13/11) di Cardiff City Stadium, Mitrovic membikin gol yang menyelamatkan wajah Orlovi –julukan Serbia. Golnya empat menit sebelum bubaran menggagalkan kemenangan Wales seiring dengan hasil 1-1. Hasil itu membuat Serbia tetap berada di atas Wales di klasemen sementara Grup D kualifikasi Piala Dunia (PD) 2018 zona Eropa hingga matchday keempat. Sosok kontroversial lain yang juga moncer dalam matchday kemarin adalah Andrea Belotti. Penyerang Torino tersebut menjadi bintang kemenangan Italia atas Liechtenstein dalam kemenangan 4-0 di Rheinpark Stadion, Vaduz. Bellotti membuat brace, masing-masing pada menit ke-11 dan ke-44, serta assist untuk gol Ciro Immobile (12’). Belotti adalah penyerang masa depan Italia. Sebagai finisher, pemain 22 tahun itu tidak ragu saat bertarung satu lawan satu dengan bek lawan. Menurut mantan pelatih di klub juniornya, AlbinoLeffe, Belotti adalah nomor sembilan alami. Seolah pas dengan karakternya yang ngotot di lapangan, idola Belotti adalah Mario Balotelli. Sosok penyerang ’’gila’’ yang kini menemukan ketajamannya lagi di Ligue 1 bersama Nice. Musim ini Belotti sangat menjanjikan bersama Il Toro –julukan Torino. Dalam sepuluh giornata yang dilakoninya, dia menceploskan delapan gol. Koleksi itu membuatnya menjadi pencetak gol tersubur keempat di Serie A. Di bawah Edin Dzeko (AS Roma) dan Mauro Icardi (Inter Milan) dengan masing-masing 10 gol serta Immobile (Lazio/9 gol). ’’Mengenakan jersey ini (Timnas Italia) adalah impian dan saya selalu ingin memberikan yang terbaik yang saya miliki,’’ ucap Belotti kepada Rai Sport. Marcelo Brozovic tak kalah bersinar kemarin. Dua gol gelandang Inter Milan itu membuat Kroasia mengamankan tiga poin atas kuda hitam Islandia di Stadion Maksimir. Gelandang berusia 23 tahun itu pun seolah menunjukkan bahwa pilihan Frank de Boer menepikannya di Inter Milan musim ini adalah sebuah kesalahan. Ya, sebelum De Boer dipecat Inter awal bulan ini, Brozovic sering dicadangkan pelatih asal Belanda tersebut dengan alasan tingkah lakunya yang kurang profesional. Brozovic disebut secara terang-terangan menentang De Boer. Untungnya, kini De Boer sudah pergi dan Brozovic, menurut rekan setimnya di Kroasia Milan Badelj, siap menata ulang fokusnya di Serie A bersama Inter. (dra/c4/dns)

Tags :
Kategori :

Terkait