INDRAMAYU - Bencana banjir rob yang terjadi di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, nyaris terjadi setiap tahun saat curah hujan tinggi. Lalu bagaimana perhatian pemerintah daerah? Menyikapi hal ini, Ketua DPRD Indramayu Taufik Hidayat akan terus mendorong instansi terkait agar segera mengatasi persoalan ini. Karena banjir di Eretan merupakan bencana rutin yangharus menjadi perhatian bersama. \"Penyebab banjir rob ini akibat hujan deras yang turun. Selain itu juga akibat abrasi pantai yang sudah parah,” kata Taufik, usai rapat paripurna delam rangka penyampaian nota jawaban bupati terhadap RAPBD 2017. Taufik mengatakan, upaya yang harus dilakukan adalah dengan membangun breakwater. Bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Mengingat pantai di wilayah Eretan memang mengalami abrasi cukup parah. Untuk itulah harus dibangun breakwater yang cukup kuat untuk menahan air laut. Di samping itu, harus sering dilakukan pengerukan muara yang dangkal. Selain dengan membangun breakwater, ujar Taufik, solusi lain yang bisa ditempuh adalah melakukan relokasi rumah warga yang langganan banjir rob. Pasalnya, kalau warga terus-terusan hidup dan berdiam di tempat itu, dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan warga. Taufik juga berharap pemerintah agar segera membangun saluran irigasi yang layak. Seiring dengan akan berfungsinya waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang. Menurutnya, keberadaan waduk Jatigede sangat bermanfaat bagi petani Indramayu. Namun hal tersebut harus didukung dengan sarana dan prasarana irigasi yang memadai. “Percuma saja waduk Jatigede dibangun kalau saluran irigasinya belum memadai. Jadi memang harus menjadi prioritas pembenahan saluran irigasi,” ujarnya. Seperti diberitakan, banjir rob kembali melanda Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Senin (14/11). Banjir rob ini merendam ratusan rumah, tambak, dan fasilitas umum lainnya. (oet)
Kategori :