CIREBON - Belasan mahasiswa Front Cirebon Bersatu (FCB) menggelar aksi solidaritas terkait penggusuran tanah untuk rencana pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Aksi berlangsung di Jl Siliwangi Kota Cirebon, Kamis (17/11) sekitar pukul 19.00 WIB. Korlap Demo, Ucok mengatakan, rencana pembangunan bandar udara itu akan mengancam penghidupan masyarakat di Desa Sukamulya, Kabupaten Majalengka. Pasalnya, mayoritas warga bermata pencaharian sebagai petani. Di mana, lahan bercocok tanam mereka terancam digusur Pemerintah Provinsi Jawa Barat. \"Rencana Pemprov Jawa Barat untuk membangun Bandara Internasional akan dipaksakan dengan membentuk pansus untuk mempercepat penggusuran Desa Sukamulya. Pernyataan akhir mereka hanya akan memberikan kompensasi tanpa adanya relokasi,\" ujar Ucok. Para pendemo mendesak pemerintah agar menghentikan rencana pengukuran tanah oleh Pansus BIJB. Kemudian, meminta untuk menarik mundur aparat yang melibatkan TNI dan Polri dari Desa Sukamulya dalam rencana pengukuran tanah Desa Sukamulya. Selain itu, para pendemo mendesak pemerintah untuk membatalkan proyek pembangunan Bandara Internasional. Takhir, pendemo menuntut agar 4 petani Desa Sukamulya yang ditangkap segera dibebaskan. \"Rakyat Sukamulta selama 12 tahun memperjuangkan haknya atas tanah dan penghidupanya. Sekarang malah dijawab dengan rencana pengusuran yang dikawal aparat militer yang siap siaga untuk mengintimidasi, bahkan mengkriminalisasi rakyat Sukamulya, \" tandas Ucok. (fazri)
Front Cirebon Bersatu Desak Pemerintah Batalkan Penggusuran Lahan Warga Desa Sukamulya
Kamis 17-11-2016,23:58 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :