Aneh, Ada Undangan Direksi Jelang Kesimpulan Pansus
KUNINGAN – Undangan yang dilayangkan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kamuning kepada sejumlah partai politik rupanya banyak direspons. Cukup banyak dari petinggi partai yang hadir. Setelah PKS yang datang Senin (27/8), Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), juga terlihat memenuhi undangan direksi.
Hanya saja Ketua DPD Partai Golkar, H Yudi Budiana SH saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum menerima laporan dari fraksi terkait kehadiran. ”Kalau saya selaku ketua partai tidak hadir, karena ada keperluan ke luar kota bersama Kang Yance. Nggak tahu tuh kalau fraksi, sampai saat ini belum menerima laporan,” ujar dia, saat dihubungi Radar, Selasa (28/8).
Dia menyebutkan, undangan PDAM dilayangkan pula ke fraksi. Sehingga untuk hadir atau pun tidak, menjadi keputusan fraksi. Yang jelas untuk utusan dari Parpol, Yudi tidak mengirimkan.
Sayangnya, Ketua Fraksi Partai Golkar, Ir Abriyanto Setiawan MSi belum bisa dikonfirmasi, termsauk via ponselnya. Namun sumber terpercaya menyebutkan bahwa, fraksi partai berlambang pohon beringin tersebut memenuhi undangan PDAM. Abriyanto yang menghadirinya bersama jajaran pengurus DPD Partai Golkar seperti Toto Sutono, Dadang Sudiman dan Maman.
Sementara itu, Ketua DPC PPP Kuningan, Drs H Momon Suherman mengakui kehadirannya. Dia menyebutkan, kedatangannya ditemani pengurus Parpol lain, Maksum, kendati tanpa menyebutkan nama Solehudin yang sebetulnya turut hadir. Menurut politisi yang merangkap jabatan sebagai ketua Fraksi PPP tersebut, karena mendapat undangan maka harus hadir bila tidak berhalangan. ”Ya benar, saya datang. Itu kan undangan. Sebagai pihak yang diundang, kalau ada waktu tidak ada salahnya hadir. Kita juga kan penasaran ada apa sih, kok ngundang?,” ungkapnya.
Namun demikian, wakil rakyat asal dapil II ini menegaskan bahwa, tidak ada kesepakatan apa-apa dalam pertemuan dengan PDAM tersebut. Soal sikap fraksinya terhadap polemik PDAM, imbuh Momon, Rabu (28/8) ini, akan dirapatkan bersama seluruh anggota fraksi. Karena untuk rekomendasi dari Pansus belum final.
”Besok (hari ini, red) itu ada rapat paripurna internal kaitan dengan persoalan PDAM. Rencananya siang, pagi harinya ada rapat konsultasi dengan pimpinan fraksi. Nah untuk sikap dari Fraksi PPP, besok pagi baru akan dirapatkan sebelum rapat konsultasi dengan para pimpinan fraksi,” terang pengusaha perhiasan emas itu.
Dari keterangan yang diperoleh Radar, Pansus Pengelolaan PDAM rupanya sudah merampungkan tugasnya. Mereka menggelar rapat internal untuk finalisasi kajiannya untuk dilaporkan pada rapat paripurna internal. Rapat tersebut cukup alot sehingga baru kelar sore hari.
Namun sayang, Ketua Pansus, Drs AR Sukiman belum mau membeberkan hasil akhir pembahasan Pansus. Hanya saja Radar mendapatkan bocoran kaitan dengan kesimpulan rapat Pansus dari sumber yang enggan dikorankan namanya. ”Intinya Pansus berkesimpulan bahwa, PDAM melakukan beberapa pelanggaran secara disengaja dan terus menerus terhadap beberapa ketentuan hukum yang berpotensi merugikan, baik keuangan perusahaan maupun keuangan daerah,” ungkap sumber itu.
Terpisah, Wakil Ketua Fraksi PKS, Iwan Sonjaya SPd mencoba meluruskan kaitan dengan undangan PDAM. Sebagai utusan fraksi yang hadir memenuhi undangan PDAM, pihaknya menegaskan bahwa kehadirannya itu tidak untuk dipersoalkan dan jadi bahan polemik.
”Jadi bukan dipanggil, tapi kami itu diundang. Secara kebetulan ketua partai berhalangan hadir, lalu saya mendapat telpon dari ketua fraksi yang juga berhalangan hadir. Sehingga saya dengan Pak Idwan mewakili mereka karena wajib hukumnya memenuhi undangan selagi tidak ada halangan secara syar’i,” jelas wakil rakyat asal Dapil V ini.
Waktu itu pihaknya bersikap husnudzon (berbaik sangka) saja dalam konteks kemajuan perusahaan daerah. Dengan memenuhi undangan PDAM, hal itu dapat menjadi salah satu bahan dalam menentukan sikap fraksinya pada paripurna internal.
Lebih lanjut, Iwan juga menerangkan bahwa, sebetulnya undangan PDAM ditujukan ke Parpol. Lantaran materi yang dibahas ada kaitan dengan persoalan yang tengah dibahas Pansus, maka Parpol meminta agar fraksi ikut mendampingi. ”Kemarin itu kami dengarkan ekspos dari PDAM. Lalu terjadi dialog yang berlangsung proporsional, karena ada perwakilan dari fraksi yang cukup memahami persoalan yang tengah menjadi pembahasan Pansus,” kata dia.
Hadirnya utusan fraksi, tambah Iwan, karena PKS berbeda dengan Parpol lainnya. Jika Parpol lain, ketua partai duduk pula di fraksi, sedangkan di PKS tidak seperti itu. ”Pak Rijal (Rijaluddin, red) selaku ketua Parpol kan tidak duduk di DPRD,” ujarnya.
Dengan hadirnya utusan Parpol dan fraksi sekaligus, diharapkan bisa terjadi dialog proporsional. DPD PKS selanjutnya bisa mengarahkan fraksi dalam menentukan sikapnya. Sehingga sikap fraksi nanti bukan perpolitikan semata, melainkan proporsional dan profesional. ”Kami profesional dan proporsional saja, tidak bersikap neko-neko,” tukasnya. (ded)