Pemanfaatan Air Belum Maksimal

Senin 05-12-2016,09:39 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) berencana akan meningkatkan kapasitas produksi pembangkit listrik tenaga air (mikro Hidro). Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, harus ada komitmen kuat dari semua pihak untuk memanfaatkan besarnya potensi energi alternatif salah satunya dari air. Menurutnya, potensi air yang bisa dikonversikan menjadi energi alternatif di Indonesia mencapai 75 gigawatt, tapi yang baru termanfaatkan baru 55 gigawatt termasuk untuk seluruh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang tersebar di seluruh Indonesia. ”Tenaga surya kita baru terpakai 0,1 persen. Padahal, tidak terbatas. Panas bumi baru terpakai 5 persen, Jabar pemilik panas bumi 25 persen dari nasional,” jelas dia, kemarin. Dirinya mengakui. saat ini energi panas bumi di Jabar tidak banyak diminati para investor. Sebab nilai investasinya dan pengoperasionalnya sangat tinggi. Dia mencontohkan, wilayah kerja penambangan di Gunung Ciremai yang sempat dimenangkan Chevron pada 2013 akhirnya batal karena kawasan tersebut diisukan dijual kepada pihak asing. Padahal, saat lelang itu dibuka kepada kalangan luas termasuk pengusaha dalam negeri tidak ada yang berminat kecuali Chevron dan perusahaan asal Turki. Turki memang memiliki teknologi untuk itu, sedangkan Chevron punya teknologi dan uang. Heryawan menuturkan, besarnya potensi air yang ada di Jabar memerlukan pendanaan tidak sedikit juga, terutama untuk memperbaiki sistem water value-nya yang sudah rusak. Sehingga air tersebut tidak bisa dikonsumsi langung oleh manusia. Di beberapa negara maju seperti Korea dan Jepang keberadaan PDAM-nya sudah sangat maju. Bahkan, sudah bisa memproduksi air siap minum dan untuk kebutuhan lainnya. ”Nah kalau dikira masih sebatas untuk mandi malah kalau diminum. Masih belum memenuhi kategori layak,” pungkas Heryawan. (yan/rie)

Tags :
Kategori :

Terkait