30 Orang Indramayu Meninggal Akibat DBD

Selasa 06-12-2016,01:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

INDRAMAYU – Kondisi cuaca di Kabupaten Indramayu yang tak menentu membuat kasus demam berdarah dengue (DBD) cenderung meningkat. Warga pun diimbau untuk membersihkan lingkungan masing-masing dari jentik dan nyamuk aedes aegypti penyebar DBD. Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Sri Nafsiyah menjelaskan, curah hujan yang tidak menentu menimbulkan banyak genangan. Menurutnya, genangan tersebut menjadi tempat berkembang biak nyamuk. “Kondisi cuaca yang tak menentu menyebabkan kasus DBD di Indramayu pada tahun ini cenderung meningkat dibandingkan tahun lalu,” ujar Nafsiyah, Senin (5/12). Dijelaskan Nafsiyah, kasus DBD yang menyerang warga Kabupaten Indramayu sejak Januari hingga November 2016 tercatat ada 816 kasus. Dari jumlah kasus itu, sebanyak 30 korban meninggal dunia. Jumlah kasus tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sepanjang 2015, kasus DBD di Kabupaten Indramayu mencapai 644 kasus, dengan jumlah korbannya yang meninggal sebanyak 34 orang. Ia juga memprediksi kasus DBD hingga akhir tahun ini akan lebih meningkat lagi. Hal itu seiring meningkatnya curah hujan. Untuk mengatasi serangan penyakit yang disebabkan virus dengue tersebut, Nafsiyah mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan. Caranya dengan melakukan gerakan 3M (menguras, mengubur, menutup) tempat penampungan air serta ditambah memberantas jentik-jentik nyamuk. “3M plus itulah cara efektif memberantas penyakit DBD, bukan dengan cara fogging (pengasapan),” terang Nafsiyah. Khusus untuk memberantas jentik nyamuk, Nafsiyah menyatakan, salah satu strateginya adalah dengan mengaktifkan kader juru pemantau jentik (jumantik). Pihaknya akan mengoptimalkan seluruh pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu untuk memeriksa keberadaan jentik pada sepuluh rumah tetangganya. Selain itu, anak sekolah dasar (SD) juga diminta untuk memantau keberadaan jentik di rumahnya masing-masing. Hal itu sudah dilakukan di wilayah Puskesmas Plumbon, Kecamatan Indramayu. “Dari situ kita bisa melihat angka bebas jentiknya,” Nafsiyah.(oet)

Tags :
Kategori :

Terkait