Jembatan Ambruk, Warga Terpaksa Pilih Jalur Alternatif meski Jauh

Selasa 06-12-2016,18:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MAJALENGKA - Jembatan Cihieum di Desa Cigaleuh, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, ambruk dihantam arus deras, Minggu (4/12) lalu. Akibatnya, saat ini aktivitas warga terganggu. Masyarakat Desa Cipasung, Desa Bangbayang, Desa Kalapadua (Kecamatan Lemahsugih), Desa Sukadana, Desa Kramat Jaya (Kecamatan Malausma) yang hendak menuju Desa Mekarmulya (Kecamatan Lemahsugih) dan Kecamatan Bantarujeg atau sebaliknya, lumpuh. Kalaupun ada jalur lain, jarak tempuhnya cukup jauh. Misalnya jalur alternatif melalui Desa Sinargalih. Namun, karena tidak ada pilihan lain, maka dengan terpaksa masyarakat banyak yang menggunakan jalur alternatif tersebut. Jalan Desa Sinargalih tembus ke jalan Dusun Cibeuring Desa/Kecamatan Bantarujeg. Kepala Desa Cigaleuh, Budiono menuturkan, terputusnya jembatan Cihieum, secara otomatis dikeluhkan warga. Sebab, wilayah Desa Cigaleuh boleh dibilang yang paling berdekatan dengan lokasi jembatan. Menurut dia, jembatan Cihieum sangat vital untuk menunjang aktivitas warganya. “Banyak masyarakat dari desa kami yang bersekolah di Bantarujeg, termasuk para PNS. Warga terpaksa harus berputar menggunakan jalur alternatif,” ujarnya kepada Radar Majalengka. Dia dan warga berharap, Pemerintah Kabupaten Majalengka memperbaiki jembatan tersebut. “Awal kejadian terputusnya jembatan ini bulan Maret 2016 lalu karena terjadi longsor,” jelasnya. Karena membutuhkan jembatan, warga dan pemerintah desa setempat gotongroyong membuat jembatan darurat dari bambu, pohon, papan kayu, serta bahan seadanya. “Yang penting untuk sementara waktu jembatan tersebut masih bisa dilalui kendaraan sambil menunggu adanya upaya perbaikan dari pemerintah,” ucap dia. Karena belum juga badan jembatan Cihieum itu diperbaiki, sekarang telah lebih dulu ambruk. Apalagi, kemarin, turun hujan lebat dan arus air Sungai Cihieum sangat deras. Bahkan, air di sungai meluap. Selain menghantam badan jembatan, juga area persawahan dan kolam ikan milik warga terendam. Terpisah, Kepala UPTD BMCK Wilayah Bantarujeg, Abdurohim mengatakan, terputusnya badan jembatan Cihieum selain karena terseret arus deras, sebetulnya ada beberapa faktor penyebab lain. Yakni faktor usia jembatan yang sudah cukup lama. “Memang, sebelumnya beberapa bagian tiang tembok penyangga badan jembatan tersebut kondisinya rusak parah akibat amblas terseret longsor. Karena hujan terus-terusan dan meluapnya air sungai, ya jadi roboh,” kata dia. Saat ini, penyangga jembatan Cihieum yang lain terancam ambruk karena arus air yang begitu besar. “Sangat mengkhawatirkan. Kemungkinan penyangga jembatan yang satunya juga roboh,” terangnya. (har) Foto: Budhi Haryanto/Radar Majalengka TERGANGGU: Akibat putusnya badan jembatan Cihieum, aktivitas masyarakat menjadi lumpuh.

Tags :
Kategori :

Terkait