Kapolresta yang Muazin Aksi 212 Itu Pindah Tugas

Rabu 07-12-2016,10:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON- Polres Cirebon Kota (Ciko) bakal punya pimpinan baru. Setelah kurang lebih enam bulan dipimpin AKBP Indra Jafar SIK MSi, hari ini (7/12), serahterima jabatan Kapolres Cirebon Kota berlangsung di Polda Jabar. Penggantinya rupanya bukan perwira sembarangan. Dia adalah AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar SIK  MHum MSM, anak sulung dari mantan Kapolri era Presiden Megawati, Jenderal (Purn) Dai Bachtiar. Adi Vivid sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Tegal. Di tempat yang lama, Adi Vivid terkenal sebagai polisi yang disiplin. Pria kelahiran 12 Agustus 1977 ini, tak segan menghukum anggotanya yang tidak menjaga kebersihan dan tidak menjaga bentuk tubuh serta sikap tampang. Bahkan, tidak jarang polisi-polisi yang bertubuh tambun ia suruh lari-lari di lapangan demi untuk menguruskan badannya. AKBP Indra Jafar sendiri selanjutnya akan bertugas di tempat baru yakni sebagai Wadirlantas Polda Metro Jaya. Meskipun hanya bertugas sebentar di Kota Cirebon, namun nama Indra Jafar begitu familiar. Cuma 6 bulan dinas di Polres Cirebon Kota, tapi pembinaan melalui pendekatan agama yang dilakukan begitu mendalam. Hampir setiap Jumat, ia berkeliling dari masjid ke masjid menyampaikan program kepolisian. Bahkan tak jarang Indra didaulat menjadi muazin di masjid yang ia datangi. Dengan begitu, dia pun mudah mensosialisasikan program-program kepolisian, terutama yang berkaitan dengan kamtibmas. “Islam agama yang mengajarkan kelembutan, menebar kedamaian untuk makhluk seluruh alam. Dan ini yang harus benar-benar kita jaga,” paparnya. Indra memang selalu berkeliling ke sejumlah masjid di Kota Cirebon untuk menunaikan salat Jumat. Bukan itu saja, keterlibatan Indra hingga di bidang keagamaan juga terbukti ditunjuk menjadi muazin dalam pelaksanaan Salat Jumat pada aksi bela Islam 212 lalu. Indra menjadi muazin tidak lepas dari peran sahabatnya, Ustad Arifin Ilham. Ya, Ustad Arifin Ilham yang mendapuknya untuk menjadi muazin. \"Saya memang kenal dan dekat dengan beberapa ulama. Dan  ketika diminta, saya langsung mengiyakan,” cerita Indra yang dihubungi Radar Cirebon,  tak lama setelah aksi damai umat muslim di kawasan Monas, beberapa waktu lalu. Menurut Indra, beberapa saat sebelum melaksanakan tugas sebagai muazin, Kapolri Jenderal Tito Karnavian tiba-tiba memanggilnya. Saat itu orang nomor 1 di Korps Bhayangkara tersebut memberikannya ucapan selamat kepada Indra karena dipercaya untuk menjadi muadzin dalam pelaksanaan Salat Jumat tersebut. Kapolri pun meminta Indra untuk menjalankan tugas itu dengan maksimal. “Sempat ketemu dengan Pak Kapolri. Beliau saat itu sedikit kaget, gak menyangka ada kapolres yang menjadi muadzin. Tapi beliau bangga, karena memang harus seperti itu. Setiap pimpinan harus bisa jadi contoh dan mencontohkan, tak hanya memerintah,\" ujar Indra. Indra pun mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada seluruh masyarakat Kota/Kabupaten Cirebon, unsur Forkopimda, jajaran TNI, juga jajaran Polres Cirebon Kota (Ciko) yang selalu membantunya dengan menunjukkan kerja maksimal dalam setiap tugas yang diberikan. “Sekali lagi terima kasih, saya banyak belajar di Cirebon. Mudah-mudahan masyarakat puas dan sebelumnya mohon maaf jika ada salah maupun hilaf selama saya bertugas di Kota Cirebon,” ujar Indra. (dri)    

Tags :
Kategori :

Terkait