Distanak Ajak Masyarakat Indramayu Perang Lawan Tikus

Kamis 08-12-2016,01:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

LOSARANG – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Indramayu menggencarkan gerakan perang melawan tikus. Yakni sebuah gerakan yang mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama memburu dan membasmi hama pengerat yang ada di lahan pertanian. Di Kecamatan Losarang, gerakan perang melawan tikus tidak hanya diikuti oleh para petani, kelompok tani, PPL, maupun UPTD Tanak setempat. Jajaran anggota TNI, Polri dan Satpol PP juga dilibatkan untuk memburu tikus-tikus yang berada di areal persawahan. “Sudah seminggu ini dilaksanakan. Berpindah-pindah tempat,” ujar Kasi Trantib Kantor Kecamatan Losarang, Damudin SE di sela kegiatan gropyokan tikus di areal persawahan Desa Muntur, Selasa (6/12). Gencarnya gerakan perang melawan tikus, terang dia, seiring datangnya musim tanam rendeng. Bukan hanya di pematang sawah, perburuan tikus juga menyasar sepanjang jalan jalur pipa pertamina. Selain menggunakan kayu dan alat-alat tajam, pembasmian tikus juga memanfaatkan petasan jorosan. Tikus yang ditangkap kemudian dikumpulkan lalu dikubur. “Kepercayaan petani disini, bangkai tikus harus dikubur dalam tanah. Jangan sampai ketahuan tikus yang lain, nanti mereka ngamuk. Bahaya,” ungkap Damudin. Salah seorang petani, Warji mengatakan, hama tikus sudah lama jadi musuh petani padi. Tikus mampu memakan banyak padi dalam satu kali musim panen. Belum lagiseekor tikus betina bisa beranak hingga 80 ekor tikus dalam satu kali musim tanam. Pada masa tanam di musim rendeng, hama tikus kerap menggeroti lahan persemaian padi hingga ludes. “Hama tikus yang paling susah dibasmi. Harus bareng-bareng, kompak. Tanamnya juga mesti serentak,” jelas dia. (kho)  

Tags :
Kategori :

Terkait