BALI – Jelang berbicara di perhelatan Bali Democracy Forum kemarin, Presiden Joko Widodo sempat bertemu mantan Sekjen PBB Kofi Annan. Persoalan Rohingya menjadi fokus pembicaraan keduanya. Indonesia dipastikan mengirim bantuan kemanusiaan ke Rakhine State, tempat etnis muslim Rohingya bermukim. Pertemuan Jokowi dan Annan berlangsung tertutup selama setengah jam di Bali International Convention Center (BICC). Usai pertemuan, Presiden menjelaskan bahwa Annan merupakan Ketua Advisory Committee untuk Rakhine State. “Beliau menyampaikan langkah-langkah yang perlu kita ambil dalam membantu kemanusiaan di Rakhine State,” terangnya. Dia juga sudah memerintahkan menlu Retno Marsudi untuk menyiapkan bangtuan untuk dikirim secepatnya ke Rakhine State. “Yang dibutuhkan secepatnya adalah makanan dan selimut,” lanjutnya. Setelah itu, barulah pemerintah akan memikirkan bentuk bantuan tahap berikutnya. Jokowi menambahkan, dua hari sebelumnya dia sudah menugasi Menlu untuk bertemu dengan Aung San Suu Kyi selaku State Counselor Myanmar di Naypyidaw. Menlu membicarakan situasi terkini di Rakhine State dan menawarkan apapun yang bisa dilakukan Indonesia untuk mengatasi krisis tersebut. Sementara itu, Retno menyatakan pertemuan dengan Suu Kyi membahas banyak hal. Indonesia menawarkan bantuan kapasitas di bidang good governance, demokrasi, dan HAM. “Program ini sebelumnya sudah kita lakukan (di Myanmar), namun akan kita teruskan,” terangnya. Sebab, hal-hal itu masih dianggap penting oleh pemerintah Myanmar. Selain itu, pihaknya membahas peningkatan kerja sama interfaith dialogue (dialog antaragama). “Karena situasi di Rakhine State itu juga menyangkut konflik horizontal antar komunitas masyarakat,” lanjut diplomat 54 tahun itu. Pihaknya juga menyiapkan kerja sama di bidang community policy. (byu)
Kategori :