Leicester vs Manchester City, Belajarlah dari The Blues!

Sabtu 10-12-2016,16:13 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

LEICESTER – Desember tahun lalu, Leicester City berlari demi posisi puncak pada saat Natal. Desember tahun ini, Leicester tetap berlari. Bedanya, tahun ini klub yang berjuluk The Foxes itu berlari untuk menjauhi zona degradasi sebelum Natal datang. Termasuk di saat menjamu Manchester City di King Power Stadium, Leicester, dini hari nanti WIB. Dengan 13 poin atau hanya berjarak dua poin dari Sunderland yang duduk di bibir jurang degradasi, draw saja maka Leicester semakin dekat dengan zona degradasi. Kalah apa lagi. \'\'Ini momen yang saya tunggu. Musim lalu Chelsea seperti ini (juara lalu jeblok di musim berikutnya), kenapa kami tidak,\'\' ucap pelatih Leicester Claudio Ranieri dalam wawancara kepada Sky Sports. Baik ketika bernama Filbert Fox atau King Power, Leicester belum sekali pun bisa mengalahkan City sejak Maret 1987. Karenanya, Ranieri pun menepikan rekor tujuh kali menang dari delapan head to head-nya dengan City. Bahkan, demi pentingnya laga nanti Leicester mengorbankan laga lawan FC Porto di Liga Champions (8/12). Leicester kalah 0-5, kekalahan terbesar wakil Inggris di ajang Eropa. Ranieri pada laga itu melakukan 9 perubahan line-up-nya. Wes Morgan dan Danny Drinkwater adalah dua starter reguler Ranieri. Lainnya? Cuma Marc Albrighton yang main dari bench. Lalu pemain kunci seperti Jamie Vardy ataupun Riyad Mahrez disimpan demi lawan City. \'\'Saya tidak mau bicara siapa pemain kunci, saya bicara tentang tim, oke? Menurut saya tidak ada pemain kunci yang dapat menang tanpa harus bertarung. So, bertarunglah, lebih kuatlah, lebih kompetitif lagi. Cuma itu yang saya inginkan, tidak lebih,\'\' bebernya. Ranieri belum diperkuat Danny Drinkwater yang terkena sanksi tiga laga. Ranieri kemungkinan tidak mengubah formasi dua gelandangnya, Andy King dan Daniel Amartey. Lantas, di mana letak celah yang harus ditutup Ranieri supaya tidak ada gol ke-31, 32 atau 33 City di laga nanti? Squawka mencatat, City lebih banyak menjebol gawang lawan dari area di depan back four. Bukan dari sayap. Dari 30 golnya, 25 di antaranya terjadi di area tengah. Atau 83,3 persen peluang di area itu berbuah gol bagi David Silva dkk. Sialnya area itu spot terlemah yang kerap jadi  posisi klub lawan menjebol gawang Leicester. Dini hari nanti, Ron-Robert Zieler disebut masih jadi starter sekalipun Kasper Schmeichel sudah pulih. Dari 24 kali kebobolan, 20 gol di antaranya bermula dari area tersebut. Nah, untuk situasi inilah peran Daniel Amartey untuk menutup tusukan City. Sekalipun, tusukan The Citizens –julukan City– dini hari nanti kehilangan Sergio Aguero yang absen begitu dia terkena sanksi empat laga dari FA. Meski begitu, tactician berjuluk The Tinkerman itu menilai, dengan ataupun minus Aguero City tetaplah City. Ranieri menyebut, bukan hanya Aguero pemain yang menjadi pembeda di klub milik Sheikh Mansour itu. \'\'Mereka masih ada Kevin De Bruyne, David Silva, atau Kelechi Iheanacho. Mereka tim besar dengan pemain-pemainnya yang sangat fantastis. Tapi, saya ingin mereka menghadapi kami, kami yang akan kuat dalam laga ini nanti,\'\' klaim Ranieri. Bukan hanya kehilangan Aguero. Josep Guardiola sebagai nahkoda City pun juga tidak bisa memainkan Fernandinho dalam tiga laga ke depan. Bleacherreport menyebut, di laga ini Yaya Toure bakal masuk mengisi satu spot yang ditinggalkan Fernandinho itu. Sama seperti Leicester, City juga butuh laga untuk comeback. Apalagi setelah di pekan lalu dipermak Chelsea 1-3 di kandangnya sendiri, Etihad (4/12). Dilansir dari Express, Guardiola sama sekali tidak meragukan ledakan Iheanacho saat diminta menggantikan Aguero. \'\'Tidak ada tekanan besar dalam dirinya. Besok yang dia hanya lakukan adalah menjalankan tugasnya. Pemain yang lain akan membantunya,\'\' tutur Guardiola. Sepanjang karirnya di City, Iheanacho selalu meledak saat dipercaya bermain dari menit awal. Dari 11 golnya, delapan di antaranya diciptakan striker yang berkebangsaan Nigeria itu sebagai starter. Jika dirata-rata, persentase gol Iheanacho ketika turun sebagai starter mencapai 73 persen. Kepada situs resmi klub, striker berumur 20 tahun itu merasa memiliki momentum  untuk membuktikan dirinya layak jadi starter. Iheanacho juga mengaku sudah konsultasi dengan Aguero seniornya itu. \'\'Dia (Aguero) sudah berpesan padaku, manfaatkan kans di laga ini sebaik-baiknya. So, saya akan jawab tantangannya itu,\'\' tegas Iheanacho. (ren)

Tags :
Kategori :

Terkait