Pasca Rakornas Kemenpar IV, Wings Air Terbangi Raja Ampat

Minggu 11-12-2016,09:42 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAKARTA – Rakor Kepariwisataan IV 2016 di Hotel Sultan Jakarta, 6-7 Desember 2016 belum juga surut gaungnya. Tiga messages utama Menpar Arief Yahya di forum yang dihadiri oleh para stakeholder pariwisata itu, langsung disambar pengusaha yang makin agresif. Diantaranya: memperluas akses atau connectivity, membangun homestay desa wisata dan go digital. Bulan Desember 2016 ini juga, konektivitas itu sudah mulai bertambah.
Garuda Indonesia terbang ke Mumbai, India, 12 Desember 2016. Lion Air bakal menambah frekuensi terbang ke China, diperkirakan 5 pesawat ke Manado dari 6 kota di Tiongkok. Citilink Indonesia juga mulai mendarat pertama di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Bintan, dan Hang Nadim Batam, Kepri, dengan kapasitas 500 wisman China setiap hari, bekerjasama dengan Wanda Group Tiongkok.
Yang baru, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat bakal mulai dibuka jalur penerbangan oleh Wings Air, dari Manado ke Bandara Waisai, Raja Ampat, Papua, 22 Desember 2016. ”Manado merupakan penghubung daerah Timur Indonesia. Dan kami sangat terharu dan bersyukur, bahwa salah satunya kini Raja Ampat akan kedatangan pesawat komersial untuk pertama kalinya, yakni Wings Air,” kata Kepala Disbudpar Raja Ampat Yusdi Lamatenggo.
Yusdi mengakui, penerbangan Wing Air ke Raja Ampat itu bagian dari usaha dan pendekatan Menteri Arief Yahya kepada pihak maskapai. “Kami saat itu meminta Pak Menteri Arief Yahya untuk membantu Raja Ampat, dengan menambah flight baru ke sana, sebelum festival raja ampat,” kata dia.
Jelas ini merupakan kabar baik untuk pariwisata Raja Ampat. Pasalnya, selama ini jika ingin ke Pulau Peinemo Raja Ampat yang tersohor itu, para wisatawan harus mendarat di Bandara Sorong dan melanjutkan perjalanan dengan laut selama 2 jam untuk sampai ke Raja Ampat. Dengan adanya penerbangan Wings Air, maka wisatawan bisa langsung ke Raja Ampat.
”Apalagi Manado sudah banyak sekali wisatawan asal Tiongkok yang datang, kini paketnya bisa dibuat agar membawa mereka juga ke Raja Ampat,” ujar Yusdi. Yusdi mengatakan, pada penerbangan perdana nanti juga akan dilaksanakan kegiatan pariwisata yakni gathering, table top dengan tour travel agent dan para pelaku pariwisata untuk merealisasikan semua skema dalam mendatangkan wisatawan.
”Kami rencananya membentuk 2 tim dalam agenda penerbangan Wings Air dari Manado ke Waisai dimana ada tim yang berangkat ke Manado untuk persiapan dan tim yang di Waisai untuk penyambutan,” kata dia.
Wings Air sudah sudah melakukan landing test di bandara Waisai Raja Ampat, satu bulan yang lalu. Bandara Marinda di Distrik Waisai, Raja Ampat itu telah beroperasi sejak diresmikan pada tanggal 9 Mei 2012. Saat ini, Susi Air melayani rute Sorong-Waisai dua kali seminggu dengan menggunakan pesawat Cessna Grand Caravan berkapasitas 11 penumpang.
Dalam acara landing test, Wings Air dari grup Lion Air mendarat mulus di Bandara Marinda, Jumat (18/11). Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan pun menginformasikkan adanya rencana Wings Air membuka rute penerbangan langsung dari Manado ke Waisai.
Untuk bandara Waisai sendiri memiliki panjang landasan pacu di Bandara Marinda saat ini 1.400 meter dengan lebar 30 meter, taxiway 80 meter x 18 meter, dan apron. Satu gedung terminalnya berluaskan 420 meter persegi. Bambang S. Ervan, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan mengabarkan, sampai dengan akhir tahun 2016 akan dipenuhi penyediaan standar listrik dan pengadaan distribusi kabel bawah tanah di bandara tersebut.
Tahun 2017, direncanakan untuk memperpanjang landasan pacu hingga menjadi 1.600 meter, termasuk area putar (turning) pesawat. Tetapi, lahan untuk pengembangan bandara belum semuanya tuntas dibebaskan oleh pemda.“Landasan pacu di Bandara Marinda memang akan menuju untuk dapat mengakomodasi pesawat tipe ATR,” ujar Bambang.(*)
Tags :
Kategori :

Terkait