Akhirnya, IPSI Terima PAKSI

Rabu 14-12-2016,00:27 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Perguruan pencak silat Pusaka Arya Kemuning Seluruh Indonesia (PAKSI) akhirnya resmi bergabung densgan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Cirebon. Dalam sebuah pertemuan yang digelar di salah satu rumah makan di Kota Cirebon akhir pekan lalu, IPSI akhirnya menerima PAKSI. PAKSI berdiri di Kota Cirebon pada Maret 2016. Perguruan ini tidak langsung di terima di kancah olahraga pencak silat Kota Udang. Bergabungnya PAKSI dalam keanggotaan IPSI pun berjalan alot. Sebagai induk organisasi, IPSI merasa perlu meluruskan banyak hal sebelum menerima PAKSI. Di sisi lain, IPSI mempersoalkan pendirian PAKSI yang dianggap menyempal dari perguruan lain, yaitu Padjadjaran Nasional (PN) Kota Cirebon. Sebelum mendirikan PAKSI, H Agus Muharam memang menjabat ketua PN Kota Cirebon. Agus mundur dari PN sebelum Musyawrah Cabang (Muscab) PN Kota Cirebon Februari lalu. “Pesilat PAKSI hampir seluruhnya berasal dari PN. Itu salah satu pertimbangan kami mengapa tidak langsung menerima PAKSI sebagai anggota IPSI,” ujar Ketua Umum IPSI Kota Cirebon, Bambang Prawoto. Persoalan lain yang menahan IPSI mengabulkan permohan bergabungnya PAKSI adalah jenis aliran serta keberadaan guru besar perguruan berlambang cangak ondol tersebut. “PAKSI harus memiliki jenis aliran tertentu dan seorang guru besar. Demikian syarat-syarat mendirikan perguruan pencak silat sesuai AD/ART IPSI,” imbuh Bambang. Secara resmi, PAKSI baru mendaftar sebagai anggota IPSI Kota Cirebon pada 29 September 2016. Satu bulan kemudian, IPSI baru merespons. Top organisasi olahraga pencak silat di Kota Cirebon itu membentuk tim verifikasi. Hampir dua bulan bekerja, tim verifikasi akhirnya memberikan rekomendasi kepada IPSI untuk menerima PAKSI. “Kami menerima keanggotaan PAKSI setelah semua persyatan terpenuhi,” kata Bambang. Setelah penantian panjang, Agus merasa lega setelah perguruannya diakui IPSI. Dia mengatakan, soal keanggotaan pesilat, jenis aliran dan guru besar sudah selesai. “Pesilat kami yang sebelumnya anggota PN, sudah mengundurkan diri,” kata Agus. Menurut Agus, PAKSI memiliki aliran ether rasa dengan enam jurus dasar. Guru besarnya adalah R Cecep M Suherman, salah satu sesepuh pencak silat di Cirebon. “Abah Cecep memberikan aliran ether rasa kepada PAKSI sekalgus beliau menjadi guru besar PAKSI. Kami juga membuat enam jurus dasar yang berbeda dengan jurus dasar Pajajaran Nasional,” terangnya. Setelah resmi bergabung dengan IPSI, PAKSI siap melanjutkan kiprahnya. Sebagai perguruan baru, mereka sudah memiliki modal yang cukup. PAKSI memiliki pesilat-pesilat andal yang prestasinya tak diragukan lagi. Di antaranya, Assrul Sallahudin dan M Alan Muhyidin. Dua pesilat peraih medali emas dan perak Porda Jabar XII/2014. “Insya Allah, keberadaan kami dapat bermanfaat bagi Kota Cirebon khususnya, umumnya bagi dunia pencak silat di Indonesia dan dunia,” pungkas Agus. (ttr)      

Tags :
Kategori :

Terkait