Kesempatan Emas Garuda Mengulang Sejarah

Rabu 14-12-2016,09:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIBINONG- Indonesia sudah sangat lama tidak pernah melakukan selebrasi juara di dalam lapangan sepak bola, yaitu pada 25 tahun lalu. Ketika itu skuad Timnas Indonesia berhasil meraih medali emas SEA Games Manila 1991 dengan mengalahkan Thailand di pertandingan final lewat drama adu penalti. Dan, seperti dejavu, kisah seperempat abad itu kembali terulang. Indonesia berpotensi mematahkan puasa gelar tersebut dengan harus menaklukan Thailand dalam pertandingan final Piala AFF 2016. Kedua tim akan bersua dalam first leg di Stadion Pakansari, Bogor, nanti malam (tayangan langsung RCTI Pukul 19.00 WIB). Pelatih TImnas, Alfred Riedl mengatakan ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk mengulangi sejarah lama  itu. Dengan catatan, Boaz Solossa dan kawan-kawan harus berjuang maksimal sepanjang pertandingan. Sebab, tim yang mereka lawan nanti, memiliki keunggulan di semua sektor. “Dalam laga ini, kami akan melawan tim paling kuat di Asia Tenggara. Kami underdog, dan Thailand jelas merupakan favoritnya,\" kata Riedl saat melakukan press converence di Aston Hotel, Bogor. “Tentunya ini akan menjadi laga paling sulit bagi kami. Tapi, saya yakin, pemain kami bisa mengatasinya,\" lanjut dia. Pelatih asal Austria itu memang layak percaya diri dengan tim besutannya. Sebab, pengalaman di babak penyisihan grup lalu, kendati kalah 2-4 dari Thailand, Boaz Solossa dan kawan-kawan sejatinya bisa berbuat banyak. Bahkan, menurut Riedl, dua gol awal Thailand adalah akibat kesalahan lini belakang sendiri. “Sementara di sisi lain, kami menciptakan banyak peluang dan bisa mencetak gol. Ini memberi kami keyakinan dan harapan bahwa kami bisa meraih hasil bagus di laga besok (nanti malm, red),\" ujar Riedl. “Apalagi, semua pemain kami sudah membuktikan bahwa mereka sudah berjuang keras untuk memenangi even ini,\" tegasnya. Dalam latihan terakhir tadi malam, Riedl tidak terlalu banyak memberikan latihan strategi kepada para pemain besutannya. Kalaupun ada simulasi formasi, itu lebih banyak dengan eksekusi tendangan pojok. Maklum, saat membungkam Vietnam di first leg semifinal, satu gol Indonesia lahir dari tendangan pojok yang dieksekusi oleh Hansamu Yama. Dari latihan tersebut, juga terlihat bahwa Riedl akan bermain taktis dengan menguatkan lini pertahanan dengan mengandalkan counter attack cepat. Formasi 4-2-3-1 seperti pertandingan terakhir di kandang Vietnam dalam semifinal lalu, bakal menjadi opsi. M Abduh Lestaluhu, Hansamu Yama, Fachruddin Wahyudi dan Benny Wahyudi akan menjadi tembok tebal. Manahati Lestusen yang bermain apik di laga sebelumnya akan diduetkan dengan Bayu Pradana sebagai pelapis pertahanan untuk mengunci pergerakan Teerasil Dangda, bomber Gajah Perang- julukan Timnas Thailand-. Di depan mereka, Rizky Pora, Stefano Lilipaly dan Andik Vermansah masih menjadi pilihan motor serangan untuk Boaz Solossa di lini depan. Boaz sendiri mengatakan bahwa, dia akan menyerahkan semua jiwa raganya untuk bisa memenangkan laga itu. Apalagi, sehari sebelumnya, dia sudah bertekad mencetak gol yang akan dia dedikasikan untuk perayaan natal tahun ini. “Saya tidak mau berbicara banyak, lihat saja nanti di lapangan,\" kata striker Persipura Jayapura itu singkat. Di sisi lain, pelatih Timnas Thailand, Kiatisuk Senamuang mengatakan bahwa, kekuatan tuan rumah sangat berbeda dengan yang pernah mereka jumpa di fase grup lalu. “Tentu, mereka juga akan mengerahkan semua kekuatan terbaik mereka dalam laga yang berlangsung di depan pedukung mereka. Tapi, saya punya 23 pemain hebat yang sudah siap,\" papar dia. (ben)

Tags :
Kategori :

Terkait