CIREBON - Di tengah gejolak ekonomi global, perkembangan industri perbankan di Indonesia secara umum sampai akhir September 2016 mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi tahun lalu. Hal itu disampaikan Kepala Sub Bagian Pengawasan Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Prasetyo Adi, Kamis (15/12). Dia menyebutkan, total aset yang terkumpul, baik dari bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR), mencapai Rp 6.574 triliun. Artinya, perkembangan industri perbankan mengalami pertumbuhan sebesar 5,46 persen. “Posisi perkembangan industri perbankan saat ini bisa dikatakan lebih baik daripada tahun lalu. Karena posisi pada tahun ini lebih baik daripada tahun lalu,” kata Adi. Sementara itu, untuk kredit telah mencapai Rp 4.324 triliun. Atau mengalami pertumbuhan 3,77 persen dibandingakan posisi tahun lalu juga. “Pertumbuhan kerdit itu danai pihak ketiga yang sampai September 2016 mencapai angka Rp 4.677 triliun. Hal itu pun mengalami pertumbuhan sebesar 4,40 persen dibandingakan Desember 2015,” sebut Adi. Sementara untuk wilayah kerja OJK Cirebon, tambah Adi, indikator kinerja keuangan dan oprasional industri perbankan juga menunjukan peningkatan yang membesarkan hati alias membanggakan. Total aset industri sampai akhir September 2016, baik Bank Umum maupun BPR mencapai Rp 50,1 triliun. Atau mengalami pertumbuhan 13,24 persen dibandingkan Desember 2015. Kemudian, untuk kredit, mencapai Rp 31,8 triliun. Atau sama halnya mengalami pertumbuhan sebesar 8,45 persen disbanding dengan tahun lalu. “Pertumbuhan tersebut pastinya tidak luput dari peranan pihak ketiga yang sampai dengan September 2016 telah mecapai Rp 27,1 triliun atau mengalami pertumbuhan 9,49 persen dibandingkan tahun lalu,” jelas Adi. (fazri)
OJK: Industri Perbankan di Wilayah Cirebon Alami Peningkatan
Jumat 16-12-2016,04:05 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :