Akulturasi Budaya Cirebon-Tiongkok; Barongsai Diminati Santri

Senin 19-12-2016,05:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Meski merupakan kesenian khas Tiongkok, pemain barongsai di Kota Cirebon didominasi warga pribumi dan umat muslim. Akulturasi budaya masyarakat Cirebon ini sudah berlangsung lama. Ketua Barongsai Kota Cirebon, Yan Siskartedja menyebutkan, mayoritas pemain barongsai adalah muslim. Menarikanya, di beberapa bagian, pemain barongsai adalah santri dari pesantren. “Orang keturunan Tionghoa justru kurang berminat. Padahal kesenian barongsai adalah kesenian asli Tionghoa,” ujar Yan. Kendati demikian, dia tidak mempermasalahkan hal tersebut. Justru kondisi ini menunjukkan rasa persatuan dan kesatuan di bumi NKRI. Maksudnya, tidak ada pengkotak-kotakan atau sekat antaretnis. “Pemahaman kita harus luas. Jangan mengartikan agama itu secara sempit. Apalagi, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras. Artinya, keberagamaan umat beragama menjadi tonggak bersatunya bangsa indonesia,” ungkapnya. Terlebih, atraksi barongsai tidak hanya ditampilkan dalam acara Imlek. Tapi, beberapa perayaan yang lainnya juga. Bahkan, barongsai juga sudah begitu akrab dengan kalangan pesantren. Seperti Pesantren Gedongan dan Arjawinangun. “Kita boleh beda, tapi kita tetap satu dalam ikatan bangsa Indonesia,” pungkasnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait