CIREBON - Ricuh demo di depan kantor Pengadilan Negeri Kota Cirebon antara aparat kepolisian dengan massa dari Sarekat Mahasiswa Prodeo yang berujung bentrok konon dipicu oleh mahasiswa. Hal itu disampaikan oleh Kapolsek Utara Barat, Kompol Menawan, Senin (19/12).
Menawan mengatakan, pumukulan dilakukan terlebih dahulu oleh mahasiswa. \"Mahasiswa duluam pertama kali yang melakukan pemukulan,\" kata Munawan.
Peristiwa itu terjadi ketika aparat kepolisian meminta pengunjuk rasa untuk tidak menutup jalan ketika berunjuk rasa. Namun, mereka tidak menghiraukan perintah tersebut. Akhirnya, aksi dorong yang berlanjut saling pukul terjadi.
Sementara ada delapan mahasiswa yang mengalami pemukulan lapor ke Polres Cirebon Kota. Mereka yakni Ilham, Raden, Tio, Muslih, Adam, Dedi, Anton, dan Windi.
Salah seorang pelapor, ilham mengaku, dirinya dipukuli oleh aparat kepolisian setelah diangkut ke dalam truk Dalmas. Akbitnya, dirinya mengalami luka di bagian pelipis bahkan harus mengalami 4 jahitan.
\"Yang jelas saya tau nama dan paham sekali dengan wajah yang tadi pukuliin saya di dalam truk Dalmas,\" ungkap Ilham.
Sementara itu pengunjukrasa lainnya yang ikut melapor, Windi mengatakan, dirinya juga ikut dipukuli aparat kepolisian di hampir seluruh anggota badanya. Selain itu, ia juga mengaku sempat diludahi oleh aparat.
\"Seluruh badan kita sakit semua akibat tadi dipukul dan diinjak aparat kepolisian,\" kata Windi.
Selanjutnya kedelapan mahasiswa itu menjalani BAP di Polres Cirebon Kota.(fazri)