JAKARTA - Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti merasa bingung terkait keputusan ujian nasional (UN) oleh Presiden Jokowi. Dia mengaku, setelah memimpin puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2016 di Bogor beberapa waktu lalu, Jokowi cenderung menggunakan istilah desentralisasi UN. Dengan demikian UN dilaksanakan di daerah-daerah. Sementara, sekarang Jokowi justru memutuskan UN tetap dilanjutkan. “Saya jadi bingung,” katanya. Retno mengatakan FSGI sangat menyangkan keputusan UN tetap dilanjutkan. Dia menegaskan, sikap FSGI sudah tegas yakni mendukung rencana Kemendikbud menjalankan moratorium UN. Apalagi dia merasa, alasan moratorium sangat substantif bukan sekedar urusan teknis. Di antaranya adalah selama 12 tahun penyelenggaraan UN, tidak terbukti berkolerasi dengan peningkatan kualitas pendiikan. Baginya fungsi UN sebagai pemetaan juga tidak muncul. “Yang muncul justru pemetaan ketidakjujuran UN,” jelasnya. Menurut guru SMAN 13 Jakarta itu telah terjadi kekeliruan fatal dalam pelaksanaan UN. Di antaranya adalah UN dipaksakan menjadi alat ukur segalanya. Mulai alat ukur guru, siswa, dan sekolah. Retno mengatakan pemerintah seharusnya melihat kelemahan-kelemahan UN selama ini, sebelum memutuskan melanjutkan penyelenggaran ujian tahunan itu. (byu/jun/wan)
Putusan UN Dilanjutkan Bikin Bingung Federasi Serikat Guru
Selasa 20-12-2016,16:35 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :