Kabar Baik untuk PAUD, Bantuan Operasional Bertambah

Kamis 22-12-2016,11:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA - Kabar baik bagi pengelola lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tahun depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meningkatkan alokasi dana bantuan operasional PAUD. Alokasinya mencapai Rp3,5 triliun untuk sekitar 190 ribu unit PAUD. Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud Ella Yulaelawati mengatakan, alokasi dana bantuan operasional PAUD tahun ini Rp3,25 triliun. \"Tahun depan anggaran itu kita naikkan jadi Rp3,5 triliun,\" katanya di sela paparan persiapan kegiatan Merayakan Ibu Bangsa di kantor Kemendikbud, kemarin (21/12). Ella menjelaskan, dengan anggaran Rp2,25 triliun, dana bantuan operasional PAUD menyasar sekitar 3,8 juta anak. Sedangkan dengan anggaran tahun depan yang mencapai Rp3,5 triliun, sasarannya bertambah jadi 5,5 juta anak. Besaran alokasi dana bantuan operasional PAUD dipatok Rp600 ribu/anak. Dia mengatakan, usia anak didik PAUD adalah 0-6 tahun. Namun kebanyakan yang menerima dana bantuan operasional adalah anak usia 3 sampai 6 tahun. Sebab lembaga pendidikannya sudah terdaftar di Kemendikbud. \"Selain itu data anaknya juga telah didaftarkan oleh PAUD masing-masing ke Kemendikbud,\" katanya. Selayaknya dana bantuan operasional sekolah (BOS) di jenjang SD, SMP, dan SMA, dana bantuan untuk PAUD itu diberikan ke lembaga pendidikannya. Ella mengatakan tahun depan ada fungsi baru dana operasional PAUD. Yakni untuk operasional bunda PAUD mengunjungi wali murid di rumah masing-masing. Menurut Ella, kewajiban perlindungan untuk siswa tidak hanya di sekolah. \"Tetapi juga sampai di rumah,\" kata dia. Kasus kekerasan kepada anak usia dini, bisa dicegah dan dideteksi jika guru aktif komunikasi dengan orang tua. Misalnya ada anak PAUD yang ketahuan mengalami luka memar di badannya, bunda PAUD bisa datang langsung ke rumah untuk mencari informasi. Atau gejala lain seperti anak selalu murung di kelas atau gejala traumatik sejenis lainnya. \"Jangan hanya orang tua yang aktif ke sekolah. Tapi gurunya juga aktif ke rumah siswa,\" terangnya. Guru besar bidang anak berbakat Rochmat Wahab mendukung upaya Kemendikbud meningkatkan perhatian di jenjang PAUD. Dia mengatakan usia dini adalah era keemasan dalam perkembangan manusia. Sehingga harus mendapatkan perhatian yang lebih baik. Pria yang juga rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu menjelaskan, anak usia dini tidak boleh dipaksa belajar melebihi kemampuan otaknya. Dia mencontohkan anak usia dini tidak bisa dipaksa untuk melahab kemampuan membaca, menulis, dan menghitung. (wan)

Tags :
Kategori :

Terkait