Panahan, Rekor Pribadi Jadi Acuan Perpani

Rabu 28-12-2016,15:35 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON – Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Cirebon menutup tahun 2016 dengan mengikuti Kejuaraan Nasional SAS Open Indoor Archery Championship 2016. Tujuh atlet panahan diturunkan dalam ajang yang belum lama ini digelar di GOR Prajurit Kodam IV Diponogoro Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah. Sayang, ketujuh pemanah tidak berhasil meraih medali emas. Kontingen Kota Cirebon hanya mengumpulkan 5  perak dan 2 perunggu. Kendati demikian, pelatih panahan Kota Cirebon Tedi Suhaedi sudah merasa cukup puas. Tedi mengakui jika perolehan medali di Semarang tidak cukup menggembirakan. Namun demikian, dia melihat dari sudut pandang lain. “Di Semarang atlet kita mampu memperbaiki rekor pribadinya masing-masing. Ini yang kami lihat sebagai tolok ukur pembinaan tahun depan,” kata dia. Di kejuaraan itu, Rifat Rifaldy Lumatauw yang berlaga pada kategori umum kelas fita compound perorangan putra meraih 1 perak dan 1 perunggu. Sementara Vania Avissa Salsabila, pemanah putri Kota Cirebon yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Diponogoro (Undip) Semarang, meraih 2 perak dan 1 perunggu dari kelompok umum standar bow perorangan putri. “Rifat masih junior, tapi kita coba untuk bersaing di kelompok umum. Hasilnya, menurut saya, tidak mengecewakan. Demikian juga dengan Vania. Keduanya, akan kita proyeksikan ke Porda 2018,” beber Tedi. Selain itu, Amanda Lutfiah, yang turun di kelompok SD standar bow perorangan putri, juga menyumbangkan medali perak. Sisa 1 perak lagi disumbangkan Heri Rahman, Rio Riyanto dan Sujito yang berlaga di kelompok SMP kelas standard bow beregu putra. “Secara pribadi saya puas dengan apa yang dihasilkan para atlet,” ungkap Tedi. Kendati demikian, dia tidak menampik, bahwa masih banyak yang perlu dibenahi sebelum para atlet berlaga di Babak Kualifikasi (BK) Porda Jabar XIII/2018, tahun depan. “Setidaknya, kita sudah memiliki acuan sebelum kita meningkatkan program latihan mulai Januari 2017 mendatang. Bagi atlet proyeksi Porda, tentunya harus kita genjot lagi. Akurasi tembakan, ketenangan saat membidik sasaran, masih harus ditingkatkan,” jelasnya. (ttr)  

Tags :
Kategori :

Terkait