Beton Retak Ditutup Aspal, 6 Persen Kontraktor Tak Dibayar

Jumat 30-12-2016,18:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

HARJAMUKTI - Retaknya betonisasi di Jalan Pramuka, diakali kontraktor dengan ditutup aspal. Dari pantauan di lapangan, retakan ada yang melintang ada juga memanjang mengikuti alur jalan. Pemerhati transportasi, Ir Ade Danu menjelaskan, retaknya jalan beton di jalan yang menghubungkan Perumahan Permata Harjamukti menuju Kantor Kecamatan Harjamukti, terhitung parah. Tetapi, kontraktor mengakali dengan menutupi beberapa retakan menggunakan aspal. Untuk yang melintas, sepintas tidak akan menyadari bahwa ada retakan. “Sebagian mulai ditutup aspal,” kata Ade, kepada Radar, Jumat (30/12). Pengerjaan jalan tersebut, kata Ade, belum sampai tiga bulan. Kondisi ini, ditemukan tidak hanya di Jalan dari Perumnas menuju arah Kantor Kecamatan Harjamukti, tapi jalan dari simpang tiga Jl Penggung Raya menuju Terminal Harjamukti. “Saya coba cek di lapangan, banyak yang retak. Ini sangat disayangkan,” katanya. Bagi Ade, kondisi ini menunjukkan pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi. Dia meminta Pemerintah Kota Cirebon dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) untuk turun ke lapangan. “Selamatkan jalan Cirebon, selamatkan warga Cirebon,” tandasnya. Ade menyarankan untuk jalan beton yang retak untuk tidak dibayar. Sayangnya, belum ada pemeriksaan baik dari pengawas maupun DPUPESDM terhadap kondisi di lapangan. PROGRES DAK 56 PERSEN Di lain pihak, pekerjaan DAK Rp96 miliar mulai masuk tahap diatas 50 persen. Untuk tiga dapil yang ada, pekerjaan dilakukan percepatan. Hal ini terus dipantau tim monitoring dan evaluasi (monev) maupun pengawas lapangan. DPUPESDM yakin sampai batas waktu addendum berakhir pada Maret 2017, pekerjaan sudah selesai sepenuhnya. Sekretaris DPUPESDM, Ir Yudi Wahono DESS mengatakan, saat ini sudah mulai pencairan masuk sekitar 56 persen. Angka pencairan biasanya lebih rendah dari pekerjaan fisik lapangan yang dilakukan. Artinya, pekerjaan fisik dilapangan bisa lebih dari itu di angka sekitar 60 persen. “Intensitas hujan sudah mulai berkurang. Selama ini hujan menjadi kendala pekerjaan. Saya yakin progress bulan depan lebih meningkat,” ujarnya. Karena itu, Yudi dan tim sepanjang hari sampai dinihari selalu bekerja di kantor. Koordinasi dilakukan agar pekerjaan kontraktor sesuai masa addendum. Pasalnya, melebihi waktu addendum tidak akan ada lagi pekerjaan tambahan. “Januari-Maret mudah-mudahan sudah tidak ada hujan, jadi kerjaan bisa maksimal,” katanya. Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Cirebon, Drs Asep Dedi MSi mengingatkan pekerjaan DAK harus berjalan maksimal. Karena itu, kontraktor dan DPUPESDM harus terus berkomunikasi setiap waktu agar kendala yang ada dapat diselesaikan. Selama ini, sejak penambahan addendum pekerjaan mulai berjalan lebih cepat. Asep menegaskan percepatan pekerjaan tersebut harus dibarengi dengan kualitas pekerjaan. Dimana, pemenuhan spek menjadi acuan. “Kalau tidak sesuai spek walaupun sudah selesai, tidak dibayar,” tegasnya. (abd/ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait