Duuhh…, Satlakar Mulai Tagih Janji Jadi PNS

Kamis 05-01-2017,14:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KESAMBI – Satuan Relawan Pemadam Kebakaran (Satlakar) yang dijanjikan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) mulai menagih janji. Mereka mulai meragukan informasi yang selama ini kerap diterima dari internal Dinas Pemadam Kebakaran. Pasalnya, jangankan diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) hingga kini surat keputusan (SK) pengangkatan pegawai kontrak saja belum diterima. Salah seorang Satlakar Damkar mengungkapkan, ratusan rekan kerjanya kini gelisah. Mereka mulai bertanya-tanya soal kabar pengangkatan menjadi PNS. Apalagi, di koran diberitakan tidak ada pengangkatan PNS. “Yang kloter awal itukan dapat SK per tanggal 1 Januari, ini sudah tanggal 4 belum ada SK apapun. Malah katanya kita mau dipindah ke fungsi lain di BPBD,” tutur satlakar yang enggan diungkapkan identitasnya, kepada Radar, Rabu (4/10). Ditambahkan, sebenarnya ia sedikit curiga ketika pertama kali ada tawaran untuk bergabung dengan Damkar dari salah satu anggota orang yang dia kenal baik. Saat itu dirinya hanya disuruh untuk menyiapkan lamaran lengkap tapi tidak ada tes tulis ataupun tes lainnya. “Biasanya kan tes begitu, ini sama sekali nggak ada. Kita memang masuk ke situ bayar, tapi biasanya kan ada penyisihannya, ada tes tulis, tes kesehatan, psikotes, ini langsung diterima dan dihubungi lagi pas masuk kerja,” paparnya. Yang bikin tambah heran, ternyata tidak hanya teman sebayanya yang ikut rekrutmen tersebut, ada juga tenaga baru yang umurnya diatas 30 tahun bahkan 35 tahun. “Lihat saja, banyak yang seperti sudah bapak-bapak, ada yang 30 tahun ada yang 35. Pasti kelihatan, terutama yang perutnya agak besar,” selorohnya. Satu persatu kejanggalan rekrutmen Satuan Relawan Pemadam Kebakaran (Satlakar) muncul kepermukaan. Saking banyaknya tenaga honorer atau Balakar di Dinas Damkar Kota Cirebon, tidak jarang antara satu sama lainnya tidak saling kenal, terutama yang berbeda regu. Bahkan untuk urusan absensi pun, pihak kantor hanya menyediakan kertas kosong yang kolom-kolomnya diisi sendiri oleh pegawai baru tersebut. “Kalau yang lama, yang masuk Januari 2016 sudah ada absennya. Kalau yang baru belum, nama dan tanda tangan absennya ditulis sendiri di kertas kosong yang sudah disediakan,” tuturnya. Dikatakannya, hampir setiap malam, di Dinas  Damkar ramai seperti pasar, tak kurang dari satu regu piket yang berjumlah sekitar 50 orang standby di kantor setiap malam. “Kita yang baru tidak kena piket, hanya berangkat pagi pulang sore dan sesuai jadwal piket. Satu hari masuk dua hari libur, yang nginep yang lama saja,” imbuh NN. Pihak kepolisian sendiri terus memantau isu hangat terkait rekrutmen tenaga satlakar atau honorer damkar. Kini petugas kepolisian sudah selangkah lebih maju dengan turun langsung mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan kasus tersebut. Kapolres Cirebon Kota AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar SIK MHum MSM melalui Kasat Reskrim AKP Galih Wardani SIK mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan anggota untuk melakukan investigasi. Namun demikian pihaknya meminta agar masyarakat tidak menarik kesimpulan preamtur sehingga membuat resah masyarakat. “Ini kan baru katanya-katanya, semuanya butuh pembuktian. Polisi bertindak berdasarkan fakta yang ada, yang jelas informasi itu kita dalami dulu. Kalau memang ada korban silahkan lapor ke kita, kita pasti layani,” ungkapnya. (mik/dri)

Tags :
Kategori :

Terkait