Akses Jalan Cihoe Tengah Nyaris Putus, Tergerus Arus Kali Cijangkelok

Kamis 05-01-2017,23:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Wilayah Timur Cirebon punya daerah-daerah terluar yang jarang mendapat perhatian. Saat banjir terjadi di awal tahun, Senin (2/1) siapa yang sempat memerhatikan kondisi warga di Kampung Cihoe Tengah, Desa Ciledug Wetan? Kampung itu terisolasi. Untuk ke sana, harus melewati jembatan gantung yang hanya muat untuk satu motor. Akibat arus deras Kali Cijangkelok, jalan menuju perkampungan nyaris terputus. Arus mengikis dan membuat jalan longsor. Kondisi ini pun membuat warga kesulitan. Mereka harus berjuang melewati jalan berlumpur akibat luapan sungai. \"Kondisinya sudah lama seperti ini. Kemarin tambah parah longsornya. Sudah mulai mengikis jalan aspalnya,\" ucap salah seorang warga, Darsono kepada Radar Cirebon, Rabu (4/1). Kampung Cihoe Tengah berada di perbatasan dengan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Karena susahnya akses ke sana, jembatan gantung menjadi satu-satunya akses warga. Untuk ke balai desa saja, mereka harus keliling dulu melewati Desa Cilengkrang, Kecamatan Pasaleman, Desa Jatiseeng, Kecamatan Waled. \"Di sini mah jarang diperhatikan. Kita sudah usulkan untuk membangun jembatan agar lebih besar, tidak jadi-jadi,\" ujarnya. Menurutnya, keberadaan jembatan sangat vital. Setiap hari anak-anak sekolah dan juga warga lainnya antre untuk melewati jembatan. Kondisi antre ini, lantaran jembatan hanya bisa dilewati oleh satu motor. Sehingga, apabila ada yang berlawanan arah, harus menunggu dulu motor lain menyeberang. \"Sampai sekarang camatnya ganti juga, tidak dibangun-bangun jembatannya. Apalagi sekarang jalannya terkena longsor, tidak ada yang lihat ke sini,\" ujarnya lagi. Sementara itu, Abdul Rozak juga mengatakan, usulan pembangunan jembatan sempat akan dibangun pada tahun 2016. Namun hingga kini, tidak sampai terealisasi. Dia berharap, ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk melihat kondisi Kampung Cihoetengah yang jauh dari mana-mana itu. Menurutnya, akses jalan dan jembatan menjadi yang terpenting, karena itu merupakan sarana untuk menunjang aktivitas warga. Selama ini, jalan yang longsor dan jembatan yang kecil membuat aktivitas warga terhambat. Apalagi, saat pagi hari ketika anak sekolah pergi belajar serta warga yang pergi ke pasar dan ke sawah. Warga harus antre menyeberangi jembatan. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait