MAJALENGKA - Pengguna jalan dari arah Kecamatan Bantarujeg yang melintasi jalur alternatif dari arah Desa Cikidang sampai Desa Cihaur harus terus waspada. Sebab sepanjang jalur alternatif tersebut merupakan jalur rawan longsor dan tidak jarang terjadi insiden pohon tumbang. Bahkan beberapa hari lalu di sekitar perbatasan Desa Haurgeulis dengan Desa Cikidang, tebing setinggi kurang lebih 6 meter terseret longsor hingga menutupi badan jalan di wilayah tersebut. Kepala Desa Haurgeulis Kecamatan Bantarujeg, Saripudin mengatakan, hujan lebat sejak Selasa (3/1) sore lalu menyebabkan tebing tersebut longsor dan menimbun jalan. Rumpun pohon bambu juga ikut terseret longsor. Arus lalu lintas kendaraan menjadi lumpuh tertutup. Sehingga pemerintah Desa Haurgeulis bersama warga membersihkan timbunan tanah longsor yang menutup badan jalan. “Namun timbunan tanah longsor tersebut sangat tebal dan sangat lebar serta bercampur rumpun pohon bamboo, sehingga upaya untuk membersihkan longsoran tanah tersebut menemukan kendala,” ujarnya. Untuk membersihkan bekas longsor tanah tersebut harus menggunakan alat berat. Jika hanya mengunakan alat manual tidak memungkinkan bahkan hasilnya kurang maksimal. “Yang penting badan jalan di titik tersebut bisa dilalui kendaraan dari satu arah. Timbunan tanah longsor tersebut telah sebagian kami singkirkan, namun masih tingginya curah hujan membuat kami khawatir akan terjadi longsor susulan,” ujarnya. Tanah di sekitar tebing tersebut masih rentan longsor. Bahkan beberapa bagian retak-retak. Pihaknya memohon bantuan Pemkab Majalengka agar timbunan tanah longsor yang masih menutupi badan jalan di sekitar kawasan perkebunan pohon pinus atau di perbatasan antara Desa Haurgeulis dengan Desa Cinambo dan Desa Cikidang segera dibersihkan menggunakan alat berat. “Kami yakin kalau menggunakan alat berat akan mudah membersihkan timbunan tanah tersebut, bahkan memudahkan para pengguna jalan yang melintasi jalan Cikidang-Haurgeulis,” ungkapnya. (har)
Kategori :