Jokowi Terus Genggam Tangan Habib Luthfi

Senin 09-01-2017,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

PEKALONGAN- Komitmen persatuan digaungkan ribuan jamaah Majelis Shalawat di gedung Kanzus Sholawat Pekalongan kemarin (8/1). Mereka merupakan jamaah pimpinan  Muhammad Luthfi bin Ali Yahya, atau yang biasa disapa Habib Luthfi bin Yahya. Komitmen itu disampaikan di hadapan Presiden Joko Widodo yang hadir dalam puncak perayaan Maulid Nabi Muhammad yang diselenggarakan oleh jaringan Majelis Shalawat. Jokowi sudah siap sejak pagi. Kali ini, dia sudah langsung mengenakan sarung, jas, dan kopiah hitam sejak berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma kemarin pagi. Setiba di Semarang, dia langsung berganti angkutan dengan Helikopter Super Puma AS-332 menuju lapangan Widya Manggala Kridha Pekalongan. Selepas Azan Dhuhur, Jokowi tiba di kediaman Habib Luthfi yang menyambutnya sejak dari ujung gang. Keduanya lalu menuju kediaman Habib Luthfi untuk melaksanakan salat. Barulah selepas salat, keduanya menuju Gedung Kanzus Shalawat. Sepanjang jalan, keduanya bergandengan tangan sambil sesekali berbalas cakap. Gema selawat terus mengiringi kehadiran Jokowi selama sekitar satu setengah jam. “Pemimpin tidak bisa dipisahkan dengan ulama,” ucap Habib Luthfi di hadapan jamaahnya. Sudah sewajarnya pemimpin duduk bersama ulama, karena keduanya merupakan benteng bagi bangsa Indonesia. Di hadapan Jokowi, para jamaah menggaungkan semangat persatuan. “NKRI Harga Mati,”ucap Habib Luthfi diikuti seluruh jamaahnya. Nasionalisme menjadi kekuatan utama yang bisa mempersatukan bangsa Indonesia. “Dukung pemerintah ini supaya maju Indonesia. Ojo ribut ae,” lanjutnya. Sementara itu, Jokowi mengapresiasi komitmen para ulama dan jamaah untuk mempersatukan bangsa. Sebab, bagaimanapun Indonesia adalah bangsa yang majemuk, tterdiri dari ratusan suku bangsa. “Rasulullah pernah membuat kontrak politik dengan semua unsur dan komponen melalui piagam Madinah untuk mempersatukan,’’ terangnya. Itu artinya, sejak awal Islam memang menghargai kemajemukan suku dan golongan. Karena itu, dia meminta agar semua perbedaan yang ada dipersatukan dengan tetap menjaga kemajemukan. Menurut dia, Indonesia punya potensi untuk disegani negara lain. “Tapi kalau kita sibuk usrek sendiri-sendiri, ribut sendiri-sendiri, kita akan menjadi bangsa yang kalah,’’ lanjut mantan Walikota Solo itu. Malamnya, secara mendadak Presiden mengunjungi Plaza Pekalongan dan langsung membuat kehebohan. Kemarin, mal tersebut memang sedang ramai karena akhir pekan. Tak pelak, para Paspampres terlihat kewalahan, karena Jokowi juga melayani sejumlah permintaan berfoto. Salah satu tujuan Jokowi datang ke mal tersebut adalah belanja sarung. Ayah tiga anak itu masuk ke salah satu butik dan mulai mencoba beberapa sarung. Pilihannya pun jatuh ke sarung berwarna putih cerah dengan motif kotak seharga Rp60 ribu. Sebuah lagi adalah sarung jenis songket yang dibanderol Rp425 ribu. (byu)

Tags :
Kategori :

Terkait