Banyak cara yang dilakukan polisi untuk menekan angka tindak kriminal di wilayahnya. Salah satunya dengan menggelar razia dengan skala besar dan menyisir tempat-tempat rawan tindak kriminal. Laporan: Andri Wiguna, Cirebon CIREBON merupakan salah satu kota besar di wilayah Jawa Barat, mulai sebagai pusat kuliner, hiburan, hingga wisata. Mau apa pun ada di Cirebon. Jadi, tidak salah jika Cirebon kemudian menjadi kota tujuan. Masalah sendiri timbul ketika bukan hanya orang yang punya tujuan datang ke Cirebon. Perkembangan Cirebon yang begitu cepat dan maju juga secara tidak langsung mengundang pelaku kejahatan untuk datang. “Ini yang kita antisipasi. Yaitu datangnya para pelaku tindak kriminal ke Kota Cirebon, dari berandalan bermotor hingga pelaku kajahatan lainnya,” ujar Kasubag Humas Polres Cirebon Kota, AKP Gunawan kepada Radar Cirebon. Dia mengatakan, ada tiga cara tindak yang dilakukan polisi, yakni preemtif, preventif dan represif. Tiga cara tersebut dilakukan tak lain untuk menjaga kondusivitas wilayah dari ancaman pelaku tindak kriminal. Seperti yang terlihat pada razia yang digelar Minggu (8/1) dini hari. Sekitar 75 personel gabungan dari sejumlah fungsi di Polres Cirebon Kota menyisir sejumlah wilayah yang disinyalir memiliki tingkat kerawanan tinggi. “Target tempatnya bisa dari tingkat kejadian melalui laporan polisi atau bisa langsung dari laporan masyarakat. Kita sisir tempat-tempat itu, kita periksa yang ada di tempat, yang mencurigakan atau yang sedang dalam keadaan mabuk. Kita periksa semua untuk menekan pelaku tindak kriminal,” imbuh Gunawan. Dari razia yang digelar tersebut, petugas mengamankan puluhan sepeda motor tanpa dilengkapi surat-surat, pelaku judi, dan remaja yang kedapatan mabuk di tempat umum. “Semuanya kita bawa, kita periksa. Untuk yang mabuk kita berikan peringatan dan kita panggil keluarganya. Sementara untuk kendaraan bisa diambil jika pemiliknya menunjukkan dokumen kepemilikan,” pungkasnya. (*)
Kategori :