Perbaikan Jembatan Cisomang Telan Dana Rp70 Miliar

Sabtu 14-01-2017,12:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA-Pengerjaan perbaikan jembatan Cisomang di jalur tol Purbaleunyi akhirnya mulai dikerjakan. Dengan target tiga bulan pengerjaan, proyek tersebut diperkirakan bakal menelan dana Rp70 miliar. Pengerjaan tersebut diklaim bakal menguatkan pilar untuk memberikan toleransi pergeseran tanah beberapa masa ke depan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dia secara personal sudah meninjau perbaikan Cisomang pada hari Kamis sore (12/1). Dalam laporan di lapangan, larangan bagi kendaraan diatas golongan 1 untuk menyeberang bisa diangkat pada 1 April 2017 nanti. Hal itu menyusul hasil kajian yang dilakukan sejak Desember hingga pertengahan Januari. ’’Saat ini telah dilakukan berbagai kajian awal dan persiapan lingkungan kerjanya. Kalau lancer, penanganan konstruksi dengan bore pile (tiang pancang) akan dimulai Senin (16/1). Insya Allah, akhir Maret 2017 target penyelesaian pekerjaan masih bisa kita penuhi,’’ ujarnya dalam rilis resmi, kemarin (13/1). Dia merinci, total tiang pancang (bore piles) yang dipasang berjumlah sekitar 50 buah. Tiang pancang itu nantinya bakal dipasang pada lapisan batuan breksi yang sedang diidentifikasi. Kemudian, pihaknya juga bakal mengikat pilar P2 dengan P3 juga dengan kolom baja (strutting) sepanjang 30 meter. Hal tersebut untuk mencegah jarak ideal anat dua pilar semakin merenggang. ’’Kami juga akan memberikan penguatan terhadap P1 dan P2 dengan pemasangan Fiber Reinforced Polymer (FRP),’’ ungkapnya. Berdasarkan perhitungan, Basuki memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan jembatan Cisomang berkisar Rp70 miliar. Hal tersebut nantinya bakal ditanggung oleh Jasa Marga sebagai operator jalan tol ruas Purbaleunyi. Namun, Basuki menerangkan bahwa pihaknya juga terus memperluas alternatif rute Jakarta-Bandung agar jembatan Cisomang tidak mendapatkan beban yang terlelu berlebihan di kemudian hari. ’’Beban lalulintas jangan hanya tertumpu pada Cipularang. Misalnya, jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur-Padalarang juga bisa dikembangkan. Sehingga, sasyarakat  memiliki pilihan jalur yang lebih banyak dan keselamatan pengguna jalan tol dapat lebih terjamin,’’ sebut Dia. Mengenai prediksi pergerakan tanah, AVP Corporate Communication Dwimawan Heru menjelaskan bahwa kondisi lapangan masih aman. Pihaknya terus melakukan monitoring intensif dengan teknologi Robotic Total Station terhadap posisi pilar selama 24 jam. ’’Terus kami pantauterutama pada musim hujan dimana debit air dapat memberikan pengaruh pada pergeseran struktur jembatan,’’ terangnya. (jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait