Yayasan Arisan Nasi Indonesia; Tiap Jumat Makan Gratis untuk Dhuafa

Sabtu 14-01-2017,19:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Pria bertopi itu berjalan sambil menggendong karung besar yang berisi barang-barang bekas. Ia berhenti saat seorang ibu memanggilnya. \"Makan sini Pak, gratis, gak bayar kok,\" ujar ibu tersebut. Sempat ragu, namun pria itu akhirnya mampir dan makan dengan lahap. Laporan:  MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon NAMANYA Ardi, warga Kopiluhur, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti. Ardi bekerja menjadi pemulung, siang itu dia makan di sebuah warung nasi Jl Ciremai Giri, Perumnas, Kota Cirebon. \"Saya lihat ada tulisan makan gratis untuk dhuafa, penasaran tapi sempat mikir beneran gak ya. Alhamdulillah ternyata bener, saya makan, kenyang dan gak bayar,\" ujarnya. Rupanya, setiap Jumat makanan disajikan secara cuma-cuma alias gratis untuk anak-anak panti asuhan maupun warga tak mampu seperti penarik, becak, pemulung, tukang sampah, kuli bangunan, tukang ojek, dan lainnya. Warung tersebut inisiasi dari Yayasan Arisan Nasi Indonesia (YANI). Kaum dhuafa bebas menikmati ragam jenis makanan yang tersedia seperti lauk pauk plus minum lengkap dengan buah-buahan. Pendiri sekaligus pembina YANI, Sri Supriatin mengatakan, warung nasi ini merupakan kelanjutan dari program rutin kegiatan YANI setiap minggu. \"Sebelumnya kami punya program pembagian nasi kotak kepada warga tak mampu setiap Jumat. Biasanya member kami berkeliling membagikan, tapi karena sekarang YANI sudah punya kantor, kami pun buka warung nasi gratis bagi warga tak mampu di kantor ini,\" tuturnya. Warung nasi gratis untuk dhuafa rencananya dibuka dua minggu sekali setiap hari Jumat. Seluruh makanan yang disediakan berasal dari para member YANI maupun donatur lain. Diakui Sri, awalnya banyak orang yang tidak percaya bahwa makan di warung ini benar-benar gratis. \"Ada yang ragu. Saya sampai manggil-manggil tukang becak, pemulung atau siapapun yang lewat depan warung untuk mampir,\" katanya. Selain menyajikan makan untuk kaum dhuafa yang lewat di depan warung, Sri juga menyediakan kupon makan gratis untuk warga sekitar yang kurang mampu. \"Pokoknya makan sepuasnya, dimakan langsung disini atau dibungkus untuk keluarga juga boleh,\" tuturnya. Warung nasi dhuafa sendiri mulai dibuka sejak akhir tahun 2016. Pada hari perdana, setidaknya lebih dari 400 porsi makanan habis dinikmati warga tak mampu yang datang. Sebelum berbentuk yayasan, YANI sendiri lahir sebagai sebuah komunitas bernama Arisan Nasi Community di Cirebon yang mengkhususkan diri pada kegiatan amal. Keberadaannya terinspirasi kisah hidup seorang kakek yang setiap Jumat berkeliling mengendarai sepeda untuk membagikan nasi kepada yang membutuhkan. \"Niatnya menolong dan berbagi dengan sesama,\" ungkapnya. Komunikasi antar member dilakukan melalui media sosial. Setiap bulan, pengurus YANI mempublikasikan setiap donasi yang masuk, donasi yang dikeluarkan, hingga target donasi yang akan dibantu. \"Siapapun boleh tergabung dengan YANI. Meski namanya arisan, yang kami lakukan insya Allah murni amal karena misi kami tak lain sebagaimana tuntunan agama, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat,\" jelasnya. Donasi yang diberikan pun diperuntukkan bagi siapa saja yang membutuhkan, khususnya dhuafa, baik berupa makanan, biaya pendidikan, pengobatan, dan lain-lain. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait