Batik Lem, Inovasi Membatik Lebih Aman

Minggu 15-01-2017,15:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Jemari para siswa lihai menuangkan lem di kain sepanjang 10 meter. Rupanya, kain itu dijadikan sebagai media membatik dengan lem, sebuah inovasi dari perkembangan seni rupa warisan Cirebon. Penemu Batik Lem, Ade Supriyadi asal Perumnas Kota Cirebon ini mendemokan teknik membatik kepada 100 siswa SMPN 6 Cirebon dalam acara Expo Spenam 2017, Sabtu (14/1). \"Membatik biasanya pakai malam dan dipanaskan mendidih di atas kompor. Bagi anak-anak yang baru belajar, cukup rentan dan berbahaya. Kalau batik lem ini lebih aman,\" ujar Ade. Selain itu, kata Ade, tidak perlu ada air panas untuk peluruhan pada kain yang telah dibatik. Sehingga bisa dilakukan di dalam ruang kelas atau ruangan yang ada di sekolah, tanpa perlu ruangan khusus. Untuk canting, Ade mendesain sendiri. Canting yang dibuat pada batik lem dari botol obat tetes mata yang di bagian ujungnya, diganti dan diberi tambahan list kecil berlubang yang biasa menempel di kursi kayu. \"Mirip dengan cotton bud yang ujungnya berlubang atau dibuat seperti tipe x yang cair,\" ucapnya. Ade menjelaskan, batik lem juga bisa dilakukan di media selain kain. Batik lem buatannya bisa digunakan di seluruh jenis sepatu, bahkan kulit manusia. Namun, lanjut Ade, kekurangan dari batik lem sulit saat pertama kali dicuci. \"Minimal harus 3-4 kali cuci. Keringnya memang agak lama, kalau mau dicelup pakai pewarna, harus bolak balik mewarnainya supaya warnanya makin tajam,\" lanjutnya. Anggota DPRD Kota Cirebon yang juga Pembina Komunitas Kuno Kini Nanti, Fitria Pamungkaswati sangat mengapresiasi inovasi membatik dengan lem yang diinisiasi oleh Ade Supriyadi. Dia berharap temuan ini bermanfaat untuk pembelajaran membatik di sekolah, sekaligus memperkaya teknik dan cara membatik sebagai warisan dunia. \"Batik lem sangat inovatif, lebih aman dan mudah dilakukan siapa saja. Dari inovasi ini juga, ada hal yang dapat diambil dan dikembangkan, terutama dalam melestarikan batik kepada generasi muda. Pelajar dan generasi muda Cirebon harus mengenal produk asli daerahnya,\" pungkasnya. Pada kegiatan itu, hadir Kepala SMPN 6 Cirebon Lilik Agus Darmawan SPd MM, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Jaja Sulaeman, Ketua DPRD Kota Cirebon Edi Suripno, dan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Kepariwisataan Kota Cirebon, R Agus Setiadiningrat. (mik)

Tags :
Kategori :

Terkait