Pengelola Pasar Induk Beras Kesulitan Datangkan  Pedagang dan Pembeli

Senin 16-01-2017,21:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

ARJAWINANGUN - Sejak launching beberapa bulan lalu, hingga kini Pasar Induk Beras Ciayumajakuning Winong, masih sepi dari pedagang maupun pengunjung. Bahkan, kondisi pasar masih seperti saat launching beberapa bulan lalu. Pengelola Pasar Induk Beras Ciayumajakuning, Supardi mengatakan, sejak peresmian hingga saat ini, Pasar Induk Beras Ciayumajakuning masih sangat sepi. “Ya kondisinya masih sama kayak dulu (sepi, red). Belum ada perkembangan signifikan,” ujar Supardi kepada Radar, Senin (16/1). Supardi mengungkapkan, pedagang yang sudah menempati pasar beras, masih sangat sedikit dibandingkan target yang ditentukan. “Pedagang yang ada memang masih sangat sedikit, masih kurang dari 10 persen dari kapasitas yang ada,” keluhnya. Terlebih pedagang dan calon pedagang, menurut Supardi, ingin buka dagangan di pasar induk jika pembeli sudah ramai. “Ada juga yang sudah pesan (kios, red), tapi katanya buka nanti kalau sudah ramai. Sehingga kami juga bingung untuk mendatangkan pembeli agar ramai,” imbuhnya. Supardi mengatakan, Pasar Induk Beras Ciayumajakuning masih belum ideal disebut pasar. Karena yang disebut pasar, adalah pertemuan antara penjual dan pembeli. Yang terjadi saat ini, penjual masih sedikit dan pembeli lebih sepi lagi. Sejauh ini, pihaknya sudah sangat maksimal mengupayakan untuk mendatangkan penjual dan pembeli. Namun tetap saja sepi. Kendati demikian, pihaknya tidak putus asa untuk kembali mengupayakan menarik penjual dan pembeli. “Kita masih terus berupaya untuk mendatangkan penjual dan pembeli. Kita akan melakukan promo skala besar untuk bisa menarik pembeli. Kita akan kerjasama dengan sejumlah pedagang besar untuk melakukan promo untuk bisa narik pembeli,” ujar mantan pejabat eselon 3 Pemkab Cirebon ini. Untuk meramaikan pasar induk beras ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bappeda. Pasalnya, tata ruang sekitar pasar induk beras ini harus diubah. “Inikan lokasinya dekat sawah. Coba pemkab berikan izin developer membangun perumahan. Saya kira bisa mendongkrak meramaikan pasar induk beras ini,” ucapnya. Salah seorang warga Arjawinangun, Saefudin mengatakan, dirinya meragukan  pasar gaya yang kini sudah berubah menjadi pasar induk beras ini akan ramai. “Ya walaupun Pemkab Cirebon sudah mengubahnya menjadi pasar induk beras, saya yakin itu akan sulit ramai,” pungkasnya. (den)      

Tags :
Kategori :

Terkait